Lifestyle & Sport

Batik Glow In The Dark Tembus Pasar Eropa

Channel9.id – Pasuruan. Batik unik dengan karakter warna menyala di kegelapan malam, hasil buah tangan warga Lumajang, Jawa Timur mencuri perhatian penggemar batik, pasarnya pun sampai ke Eropa.

Batik memang sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia,terutama di Jawa, namun ada yang unik dengan batik hasil tangan pemuda asal Lumajang, Jawa Timur. Selain memiliki corak warna dominan, batik yang ia beri nama Glow in the dark ini mampu menyala di kegelapan malam.  Lembaran batik hasil karyanya pun tembus hingga pasar Eropa.

Rahmad Hidayat, warga asal Dusun Kebonan, Desa Pasirian Kecamatan Pasirian, Lumajang Jawa Timur, ini. Ia memadukan motif batik tradisional dengan motif modern. Rahmad juga memodifikasi batik ini menjadi bisa menyala dalam gelap alias batik Glow in the dark.Motif yang dibuat seperti simbol agama, sosial, adat, karakter kartun hingga abstrak. Harga batik ini dibanderol 100 ribu hingga 300 ribu rupiah.

Batik Glow in the dark ini juga diminati konsumen dari Eropa.  Prosesnya tak jauh berbeda dengan pembuatan batik lain, kain putih ini awalnya ia gambar dengan tinta batik sebagai gambar dasar pembuatan batik Glow in the dark. setelah lukisan selesai dibuat, barulah Bagas dan Yuni membantu melakukan pewarnaan pada lukisan yang dibuat rahmat yang sesuai arahan sang seniman. 

Untuk pewarnaan khusus ini membutuhkan waktu sekitar lima belas menit dengan tingkat kehati-hatian ekstra dalam melakukan pewarnaan pada selembar kain ini, karena tak boleh ada kesalahan sedikitpun dalam proses pewarnaan ini.  Setelah lukisan Rahmad selesai diwarnai, proses selanjutnya adalah pengeringan dibawah sinar matahari.

Sebelum direbus dalam air panas racikannya agar warna ini tak pudar, barulah kain lukisan ini dicuci dan dijemur kembali hingga kering.  Pewarna yang sengaja ia racik sendiri ini mampu bersinar terang jika terkena sinar ultra violet, di ruang gelap. Ide pembuatan batik Glow in the dark ini muncul sejak tahun 2000 an, namun, usahanya baru ia geluti sejak sembilan bulan yang lalu. 

Keindahan batiknya buatannya ini mampu menarik pemerhati batik dan seni, sekaligus pesanan yang datang padanya sampai ke Eropa dan beberapa negara di Asia. Rahmat mengatakan, dirinya membuat batik glow in the dark, ada dorongan dari jiwa, selama ini saya lihat batik itu monoton hanya mempercantik motif baik dengan bunga dan saya ingin yang lain dari yang lain dengan mengedepankan warna floresnya itu biar lain.

Dilihat pada siang hari agar bagus, malam pun juga bagus saat terkena sinar ultra violet, tegasnya. Biasanya batik buatannya ini banyak diburu sebagai hiasan rumah, resto maupun diskotik, dengan latar gambar unik berwarna mencolok mampu memanjakan mata di saat malam hari. 

Harganya pun tergantung tingkat kesulitan lukisannya, antara seratus lima puluh ribu hingga tiga ratus ribu rupiah per lembarnya. Tak jarang, beberapa pembeli dari luar kota berdatangan untuk memesan batik buatan Rahmad ini. 

Muhammad Aprilianto, salah satunya penggemar batik, mengatakan “Awalnya saya lihat di Medsos kok kayaknya bagus bisa menyala di kegelapan malam, yang namanya batik glow in the dark, lah setelah saya lihat pasarnya kok sampai ke Eropa. Barulah saya berkunjung kesini untuk memastikan jika batiknya bagus. Menariknya lagi warna campuran tintanya bisa menyala di kegelapan malam.” 

Karena tetap mempertahankan kerajinan tangan, Rahmad hanya membuat sepuluh lembar batik perharinya, dengan puluhan motif lukisan baik karakter kartun, absrak, hingga simbol-simbol agama, sesuai pesanan pelanggannya.

ReplyForward
Edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  88  =  96