Beberapa Jenis Virus yang Ditemukan Ilmuwan di Permafrost
Lifestyle & Sport

Beberapa Jenis Virus yang Ditemukan Ilmuwan di Permafrost

Channel9.id-Jakarta. Permafrost menyimpan virus berusia puluh ribuan tahun yang masih hidup. Ilmuwan meneliti sampel pathogen virus tersebut.

Perubahan iklim dan juga peningkatan suhu global membawa ancaman terhadap populasi manusia di dunia. Namun beberapa tempat disebut memiliki bahaya khusus yang berdampak bagi populasi di tempat tersebut. Salah satunya adalah negara Polinesia yang terancam hilang dari muka bumi jika permukaan air terus meninggi.

Tempat lain yang menyimpan bahaya adalah lapisan beku Permafrost yang disebut menyimpan biomass dari material organik. Hal tersebut terdiri dari proses jutaan tahun bangkai dan jasad makhluk hidup seperti tanaman dan juga hewan yang mati tanpa melalui proses pembusukan sempurna karena suhu yang dingin. Proses tersebut berdampak pada menumpukan gas methana.

Sedangkan perubahan iklim mengancam lapisan permafrost lewat peningkatan suhu global. Sehingga gas methane yang tersimpan bisa saja lepas. Maka otomatis hal tersebut mendorong proses perubahan iklim yang lebih cepat. Namun disamping itu pakar menyebutkan telah banyak penemuan organisme virus di Permafrost. Beberapa diantaranya berada dalam keadaan zombie, tertidur namun terbukti dapat menginfeksi mikroba lain meskipun berusia lebih dari 48.000 tahun.

Terdapat beberapa jenis virus yang telah dibangkitkan untuk uji coba terkontrol dalam lab. Dalam sebuah wawancara dengan livescience, Jean-Michel Claverie, ilmuwan computational biologist asal Aix-Marseille University dari Prancis menyebut bahwa penelitian ini sangat berhati-hati untuk tidak memulai pandemic baru oleh virus zombie dari jaman terdahulu.

“Kita tidak akan mengambil resiko mengisolasi virus yang punya kapasitas mengancam mamalia modern, namun kita tidak punya bukti formal selain virus yang menyerang amuba bisa bertahan lama,” ucap dia dalam wawancara dengan Livescience.

Dilansir dari livescience, terdapat beberapa virus yang telah diambil oleh ilmuwan dalam rangka menelitinya.

Pertama, Pithovirus Sibericum yang berusia 30.000 tahun. Ilmuwan dikabarkan berhasil menghidupkan virus yang dianggap raksasa ini menggunakan sarana amuba sebagai hostnya. Virus ini ditemukan di wilayah Kolyma, Russia. Kedua, Mollivirus Sibericum yang dianggap sama besarnya dengan virus pertama. Penemuan dua jenis virus raksasa ini menampilkan potensi penemuan pathogen yang lebih aktif lagi tersembunyi di Permafrost.

Ketiga, Pithovirus Mammoth diambil dari jasad mammoth berusia 27.000 tahun yang terletak di Sungai Yana. Keempat, Pandoravirus Mammoth yang juga ditemukan di jasad mammoth berusia 27.000 tahun di pinggir sungai Yana dan sisa perut mammoth yang telah mengeras berusia 28.600 tahun. Kelima, Pandoravirus yedoma disebut berusia 48.500 tahun ditemukan di lapisan es danau di Yukechi Alas. Virus lainnya adalah Megavirus Mammoth, Pacmanvirus lupus, dan Cedratvirus Lena.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

87  +    =  90