Channel9.id – Jakarta. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menceritakan soal bisnisnya yang pernah dia tutup karena pusing telah diprotes oleh 3.000 pekerja.
Hal itu diceritakan Zulhas saat berkunjung ke Gudang Karpet di Kawasan Industri Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/9/2024). Awalnya, Zulhas menyoroti soal banyaknya pabrik yang pindah lokasi produksi lantaran banyaknya serikat pekerja.
Ia mencontohkan, jumlah serikat pekerja di Karawang mencapai 10-11 dalam satu industri. Sedangkan di Jawa Tengah, lanjutnya, situasi pekerja lebih kondusif. Selain itu, biaya untuk membayar tenaga kerjanya juga lebih murah dibandingkan di kota industri.
“Di sini katanya, di Karawang, itu satu industri serikat pekerjanya bisa 10, bisa 11 itu juga. Di Jawa Tengah kan tahu sendiri, (pekerjanya) tenang, serikat pekerjanya itu dalam satu industri yang punya 20.000 pegawai cuma satu. Kadang-kadang malah nggak bikin mereka. Jadi, suasana pekerjaan lebih kondusif,” kata Zulhas.
Zulhas kemudian bercerita soal pengalamannya sebagai pengusaha yang berakhir menutup usahanya lantaran didemo oleh ribuan pekerjanya. Menurutnya, kejadian itu terjadi saat awal era reformasi, di mana banyak serikat pekerja yang melakukan demonstrasi.
“Saya juga punya pengalaman baru jadi saya kan ada di industri juga, 3.000 pegawai saya dulu. Tiap hari demo, baru reformasi kan, ya 20 tahun yang lalu, saya pusing juga, ya saya tutup aja gitu,” kata Zulhas.
Lebih lanjut, ia menilai penyebab industri manufaktur merosot karena sudah tidak kompetitif lagi, seperti mesinnya tua, pindah pabrik, hingga gempuran produk impor ilegal.
“Ya banyak hal (penyebab industri manufaktur merosot), (produk impor ilegal) salah satu saja. Jadi kalau manufaktur itu macam-macam sebabnya, ada yang mesinnya tua, sudah mulai tidak kompetitif, ada juga yang pindah, yang Tangerang ini juga banyak yang pindah. Jadi, tutup sebetulnya belum tentu tutup, pindah, banyak yang pindah ke Jawa Tengah,” tambahnya.
HT