Lifestyle & Sport

Dampak Makan dan Minum Sambil Berdiri Bagi Kesehatan

Channel9.id-Jakarta. Masyarakat di Indonesia, umumnya, tidak mengindahkan kebiasaan makan dan minum sambil berdiri.

Namun, di situasi tertentu, seseorang terpaksa harus makan sambil berdiri. Misalnya saat sedang buru-buru atau saat di acara yang kursinya terbatas. Tak jarang pula ada yang memang sengaja makan berdiri.

Kendati memang efisien di beberapa situasi, namun sebaiknya tidak menjadikannya kebiasaan. Pasalnya, dalam sudut pandang medis, hal ini berdampak buruk bagi kesehatan. Adapun dampaknyanya antara lain:

1. Kembung
Makan atau minum sambil berdiri umumnya membuat seseorang menelan lebih cepat. Karenanya, terlalu banyak udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan yang kemudian membuat perut menjadi kembung. Hal ini bisa menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman, dan membuat perut nampak besar.

2. Makan berlebihan
Pengosongan lambung terjadi lebih cepat bila makan sambil berdiri. Ini membuat lambung menampung lebih banyak makanan.

Selain itu, makan sambil berdiri pun membikin makan lebih cepat. Jika demikian, hormon yang mengirimkan sinyal kenyang ke otak menjadi tak punya waktu untuk bekerja. Justru, sinyal ini muncul saat sudah terlanjur makan terlalu banyak.

Baca juga : Tanpa Disadari, Kebiasaan Ini Menjadi Penyebab Kesemutan

3. Tersedak
Makan dan minum sambil berdiri serta tergesa-gesa, bisa memicu tersedak. Kendati terlihat biasa saja, tersedak sejatinya bisa mengancam nyawa.

4. Sistem pencernaan terganggu
Posisi tubuh ketika makan memengaruhi sistem pencernaan. Makan sambil berdiri membuat lambung mengosongkan isi perut terlalu cepat. Dampaknya, lambung tidak punya banyak waktu untuk memecah zat-zat dalam makanan. Sehingga nutrisi yang dicerna dan diserap oleh usus tidak maksimal.

Kendati berdampak buruk, makan sambil berdiri disarankan pada seseorang yang memiliki kondisi medis tertentu, misalnya untuk penderita GERD. Dengan makan sambil berdiri, risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan akan lebih kecil. Sebab pengosongan lambung terjadi lebih cepat.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

48  +    =  54