Channel9.id-Depok. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong Pemda Kota Depok untuk memiliki laboratorium khusus untuk tes Covid-19 mengingat kota itu masih berada dalam kategori zona merah.
Hal tersebut disampaikan Mendagri saat peluncuran gerakan 2 juga masker di di Aula Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, pada Kamis, (13/08).
“Supaya kita tahu siapa yang positif atau negatif untuk melakukan karantina, dipisahkan, yang kedua bisa melakukan penyerangan yang lebih agresif di daerah itu, penyerangan apa? ya mulai hidup sehat, kampanye PKK. Kemudian penerapan protokol, sehingga penerapan protokol yang paling utama adalah masker,” ujarnya .
Tito juga berharap Pemda Depok dapat melakukan penelitian secara cepat agar mengetahui akar permasalahan warga Depok masih kurang paham terhadap fungsi dan penggunaan masker. Ia berharap ada sosialisasi baik secara door to door maupun melalui media konvesional/media sosial.
“Hipotesis saya dua, tidak mau pakai karena dia tidak mengerti buat apa ini masker. Ada yang tahu tetapi mengganggu dan tidak terbiasa dengan kebiasaan baru. Ini adalah kebutuhan untuk melindungi, bagaimana masyarakatnya bisa mau memakai, ini sosialisasi,” terangnya.
Selain itu, menurut Tito, penggunaan masker ini dapat menekan kurva turunnya penyebaran covid-19 sampai dengan 50%-60%. Oleh sebab itu, lanjutnya, berbagai upaya sosialisasi dilakukan baik melalui struktur pemerintahan, ormas, tokoh-tokoh agama, maupun local wisdom yang ada di Depok untuk mendorong masyarakat terhadap disiplin protokol kesehatan.
“Gunakan juga jalur keagamaan, undang tokoh agama berikan spesifik penjelasan terkait ini juga penjelasan korban-korban yang ada. Local wisdom, dibeberapa daerah juga efektif menggunakan jalur wayang. Ini yang kita harapkan bisa dikerjakan di Depok ini,” imbuhnya.
Meski demikian, Tito mengakui jika dalam pelaksanaan tidak gampang. “Ini sudah heterogen cosmopolitan campur dengan wilayah yang masih kumuh, ada yang middle-class, ada yang low-class yang masih banyak,” tandasnya.