Nasional

DPR RI Dukung Pembangunan Bandar Antariksa di Biak

Channel9.id-Jakarta. Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menegaskan bahwa Komisi VII mendorong penuh pembangunan Bandar Antariksa di Biak dan Observatorium Gunung Timau di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kami, Komisi VII DPR RI mendorong Indonesia bagian timur untuk memiliki pusat sains yang besar, khususnya keantariksaan yang maju. Seperti Bandar antariksa atau pusat roket Indonesia yang rencananya akan dibangun di Biak,” ujarnya, Rabu (15/9).

Selain itu politisi Fraksi Partai NasDem ini juga mendukung dibangunnya observatorium Gunung Timau di Kupang, NTT. Dia berharap observatorium itu akan menjadi Taman Nasional Langit Gelap Pertama di Indonesia, sekaligus menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, di mana di tempat itu juga akan dipajang teleskop terbesar di Asia Tenggara.

Baca juga:

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menjelaskan tujuan dari pembangunan bandar antariksa di Indonesia adalah mengingat Indonesia merupakan negara besar yang secara geografis termasuk negara kepulauan, sehingga membutuhkan media komunikasi berbasis satelit.  Oleh sebab itu, dia menilai dibutuhkan teknologi keantariksaan untuk membangun hal tersebut.

Baca juga: Masyarakat Papua Tolak Rencana Pembangunan Bandara Antariksa di Biak 

Di samping itu saat ini sedang tumbuh tren pasar satelit baik yang berukuran nano, maupun mikro dengan berbagai kebutuhan termasuk untuk remote sencing, pemetaan dan sebagainya.

“Wilayah Indonesia yang berada dekat garis khatulistiwa menjadi unggulan tersendiri sebagai lokasi strategis untuk peluncuran satelit, karena memiliki gravitasi yang rendah,” katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan secara regulasi, sesuai dengan amanat UU No. 21/2013 tentang Keantariksaan bahwa kegiatan peluncuran satelit itu sesuai Perpres No. 49/2017 tentang Rencana Keantariksaan, mengamankan persiapan bandar antariksa skala kecil.

Sedangkan, dia melanjutkan, pembangunan observatorium Gunung Timau, Kupang, NTT dijadwalkan akan rampung pada tahun ini. Pemilihan wilayah Gunung Timau menjadi lokasi pembangunan observatorium karena lokasi termasuk area bebas polusi cahaya dan udara.

“Dengan keberadaan Observatorium Nasional di Kupang, diharapkan wilayah itu menjadi tempat wisata langit yang tentunya akan meningkatkan ekonomi di daerah sekitar,” katanya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  66  =  76