Lifestyle & Sport

Efek Olahraga Tanpa Pemanasan dan Pendinginan Bagi Tubuh

Channel9.id-Jakarta. Olahraga menjadi salah satu kegiatan yang digemari di masa pandemi Covid-19 ini. Sayangnya, tak semua orang menyadari pentingnya pemanasan dan pendinginan dalam berolahraga. Bahkan kerap kali salah satunya atau keduanya dilewati. Padahal masing-masing bisa menunjang efek olahraga yang berkualitas.

Pemanasan sebelum olahraga berguna untuk meningkatkan suhu tubuh dan aliran darah menuju otot. Sementara, pendinginan setelah olahraga bisa menormalkan detak jantung dan tekanan darah yang terpacu selama berolahraga.

Jika salah satu atau keduanya tidak dijalankan, justru bisa berdampak fatal bagi tubuh. Apa dan bagaimana dampaknya?

Olahraga tanpa pemanasan
Secara umum, pemanasan dipahami sebagai langkah untuk menyiapkan tubuh dan pikiran sebelum melakukan gerakan berat selama berolahraga. Adapun fungsi utama pemanasan yaitu untuk meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh, terutama otot-otot yang bekerja saat berolahraga.

Saat pemanasan, denyut jantung dan pernapasan meningkat sehingga otot mendapat pasokan oksigen yang cukup. Selain itu, gerakan khusus—seperti jumping jacks dan lunges, bisa menambah kelenturan tubuh dan mengurangi risiko cedera.

Baca juga : Telur Bisa Dukung Proses Penurunan Berat Badan

Jika tidak melakukan pemanasan, otot terlalu kaku untuk melakukan gerakan olahraga karena otot masih dalam kondisi istirahat. Selain itu, otot bisa cepat lelah dan mudah mengalami nyeri. Perlu diketahui, gerakan inti olahraga bisa meningkatkan risiko cedera jika otot belum cukup lentur alias melewatkan pemanasan.

Hal itu diperkuat dengan hasil temuan studi yang menyatakan bahwa pelari yang melakukan pemanasan memiliki performa lebih baik dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.

Olahraga tanpa pendinginan
Demikian pula olahraga tanpa pendinginan, yang bisa berefek buruk pada tubuh. Dampak pertama, darah mengumpul pada otot, karena otot yang tadinya banyak bergerak tiba-tiba melambat. Kondisi ini membuat otot kesulitan mengalirkan darah yang mengandung karbondioksida kembali menuju jantung.

Kemudian darah bisa terjebak pada otot atau pada katup dalam pembuluh balik. Hal ini bisa menyebabkan pusing, kepala berkunang-kunang, hingga pingsan.

Selain itu, juga bisa memicu cedera, sekalipun sudah tidak berolahraga.

Pada sejumlah kasus, olahraga tanpa pendinginan menyebabkan kondisi delayed onset muscle soreness (DOMS), yaitu adalah nyeri yang muncul pada 24-48 jam setelah berolahraga karena adanya robekan kecil pada otot.

Itulah hal-hal yang bisa memperlambat pemulihan otot setelah berolahraga. Untuk mencegahnya, luangkanlah waktu untuk melakukan pemanasan dan pendinginan setidaknya masing-masing 10-15 menit.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20  +    =  22