Channel9.id. Elon Musk bakal mundur dari posisinya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Twitter. Belum lama ini, ia mengungkapkan rencana untuk CEO baru yang akan menggantikannya. Namun, ia tak mengatakan siapa CEO baru itu.
Melalui tweet-nya pada Kamis (11/5), Musk mengatakan telah “mempekerjakan CEO baru untuk X/Twitter.” Ia juga menambahkan bahwa CEO baru itu akan mulai bekerja sekitar enam minggu ke depan.
Sementara itu, Musk akan berperan sebagai ketua eksekutif dan chief technology officer (CTO)—yang akan “mengawasi produk, perangkat lunak & pengurus” Twitter.
Menurut Puck News, berdasarkan dua sumber terpercaya, CEO Twitter yang baru merupakan eksekutif periklanan NBC Universal (NBCU) Linda Yaccarino.
Tak lama berselang, Wall Street Journal melaporkan bahwa Yaccarino “dalam pembicaraan” untuk mengambil alih sebagai CEO Twitter. Juru bicara NBCU juga mengatakan bahwa Yaccarino saat ini sedang “latihan terus-menerus” untuk presentasi di depan pengiklan.
Sebagai informasi, belum lama ini, Twitter dan NBCU memperluas kemitraannya untuk memperkuat liputan NBCU tentang Olimpiade 2023. Yaccarino juga baru-baru ini mewawancarai Musk secara langsung di acara pemasaran Possible 2023 di Miami.
Dilansir dari The Verge, selama Musk menjadi CEO Twitter, ia mengubah banyak kebijakan di platform. Banyak di antaranya yang berujung pada kekacauan, seperti verifikasi otomatis melalui langganan Twitter Blue—yang berujung pada maraknya akun penipuan. Berbagai kekacauan ini justru mengubah hubungan antara platform dengan para penggunanya, pejabat keamanan publik, dan lainnya.
Hal itu berimbas pada bisnis periklanan Twitter sendiri. Ada sejumlah pengiklan besar yang kemudian berhenti beriklan di Twitter karena khawatir masalah di Twitter merusak reputasi brand. Karena hal ini, Twitter jadi kehilangan cuan dari bisnis periklanannya.
Musk kemudian meluncurkan paket langganan Twitter Blue dengan harga lebih tinggi, menghapus tanda centang terverifikasi “warisan” lama untuk pengguna yang pengikutnya kurang dari satu juta orang, dan menghadirkan tampilan antarmuka baru—di mana pengguna bisa mengubah tampilan dengan mengganti tab antara “For You” dan “Following”. Ke depannya, akan ada DM terenkripsi hanya untuk pengguna terverifikasi.
Sebelumnya, pada Desember 2022 lalu, Musk sempat bertanya ke publik melalui fitur polling, apakah dia harus “mundur sebagai kepala Twitter” dan ia juga berjanji untuk mematuhi hasil polling. Beberapa menit kemudian, ia menerima sekitar 17,5 juta tanggapan, dengan 57,5 persen menunjukkan bahwa dia seharusnya tak lagi menjadi CEO Twitter.
Polling itu bukanlah indikasi pertama bahwa Musk akan mencari orang lain untuk mengambil alih operasi sehari-hari Twitter. Pada November, ketika bersaksi di pengadilan tentang kompensasinya sebagai CEO Tesla, Musk mengatakan bahwa, “Saya berharap dapat mengurangi waktu saya di Twitter dan menemukan orang lain untuk menjalankan Twitter dari waktu ke waktu.” Ungkapannya ini sejalan dengan laporan sebelumnya bahwa perannya sebagai CEO Twitter hanyalah sementara.
Baca juga: Elon Musk Mau Mundur Jadi CEO Twitter?