Facebook Bayar Konten Kreator yang Gunakan Live Audio Rooms
Techno

Facebook Bayar Konten Kreator yang Gunakan Live Audio Rooms

Channel9.id-Jakarta. Facebook akan membayar konten kreator yang menggunakan fitur Live Audio Rooms hingga $50.000 (atau sekitar Rp713 juta), menurut laporan The Information. Hal ini sejalan dengan janji CEO Meta Mark Zuckerberg pada Juli lalu, yang mengatakan akan membayar USD1 miliar (atau sekitar Rp14,2 triliun), kepada konten kreator hingga akhir 2022.

Menurut The Information, persyaratan untuk menggunakan Live Audio Rooms termasuk mudah. “Facebook menawarkan bayaran untuk musisi dan konten kreator lainnya sebesar $10.000 hingga $50.000 (atau sekitar Rp142 juta—Rp713 juta) per sesi, untuk produk audio live yang berusia lima bulan. Ditambah, biaya untuk tamu sebesar $10.000 atau lebih,” tulis laporan tersebut.

Baca juga: Program Facebook Bantu Konten Kreator Tak Bayar Komisi ke App Store

Untuk bayaran ini, Facebook ingin konten kreator membuat empat hingga enam sesi, setidaknya berdurasi 30 menit. Selain itu, bayaran ini baru bisa diberikan jika mereka mengikuti ketentuan platform.

Diketahui, Live Audio Rooms sudah diluncurkan di Amerika Serikat sejak Juni lalu. Adapun fitur ini berfokus pada audio, seperti podcast, musik, dan “Soundbites” versi pendek. Sudah ada tokoh ternama yang muncul di fitur ini, termasuk penyanyi Miley Cyrus, namun belum ada laporan bahwa orang-orang ini dibayar untuk tampil.

Sebelumnya, anak usaha Meta lainnya, Instagram, juga mengumumkan hal serupa untuk meningkatkan penggunaan Reels, saingan TikTok-nya. Perusahaan akan membayar konten kreator hingga $35.000 (atau sekitar Rp499 juta)untuk mengunggah ke platform.

Apa yang dilakukan Meta sebetulnya memang lazim dilakukan di seluruh industri. Sebagai gambaran, TikTok punya Creator Fund, Snap punya program Spotlight, dan Twitter punya program “akselerator” berbayar untuk fitur audio Spaces. Memang, hampir setiap platform mainstream menawarkan insentif keuangan untuk menarik dan mempertahankan pengguna. Namun, yang jadi pertanyaan adalah: pengguna mana yang akan menetap di platform jika slot untuk bayaran sudah habis?

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  62  =  66