Channel9.id – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jakarta merilis hasil monitoring dan evaluasi (Monev) bagi pasca 1 tahun migrasi penyiaran dari analog menuju penyiaran televisi digital (Analog Swicth Off/ASO) wilayah Jabodetabek. Hasilnya, mayoritas masyarakat DKI Jakarta masih merasa puas dengan penyiaran TV digital.
Hal ini diketahui dari karena sebanyak 82 persen masyarakat DKI Jakarta memiliki kepuasan tinggi dalam menonton TV digital.
“Sebanyak 82% masyarakat DKI Jakarta memiliki kepuasan tinggi dalam menonton TV Digital,” demikian dikutip dari siaran pers resmi KPID Jakarta yang diterima Channel9.id, Rabu (1/11/2023).
Selain itu, hasil monev yang diselenggarakan bersama Program Studi Ilmu Komunikasi dari Universitas Nasional, Universitas Pancasila, dan Universitas Paramadia ini menunjukkan bahwa kesiapan masyarakat DKI Jakarta dalam peralihan ke TV Digital cukup baik. Sebanyak 53,7 persen masyarakat DKI Jakarta telah memiliki Smart TV, meskipun mereka juga masih memiliki TV Analog dan STB atau sebanyak 77,7 persen.
“Bahkan, 94 persen dari yang memiliki STB mendapatkannya dengan cara membeli,” tulisnya.
Kemudian, monev ini juga menunjukkan bahwa minat masyarakat DKI Jakarta dalam menonton televisi masih cukup tinggi, yakni 61 persen. “TV Digital menambah alternatif pilihan tayangan lebih beragam,” tulis rilis tersebut.
Penanggung Jawab Monev 2023 Bambang Pamungkas memberikan apresiasi bagi lembaga penyiaran TV Digital yang telah menghadirkan berbagai varian program acara. Ia menyatakan hasil Monev ini nantinya akan ditindaklanjuti oleh Tim Peneliti.
“Tentunya ini dapat memberikan stimuli dan memacu bagi lembaga penyiaran untuk terus menghadirkan siaran program acara yang terbaik bagi masyarakat,” ujar Bambang yang juga Anggota Bidang Pengawas Isi Siaran KPID Jakarta.
Melalui program Monev ini, kata Bambang, lembaga penyiaran khususnya penyiaran TV Digital juga memiliki gambaran untuk terus memotivasi diri agar melahirkan materi program siaran yang inovatif dan berpihak kepada masyarakat. Selain itu, Bambang berharap Monev ini juga dapat merangsang lembaga atau instansi pemerintah, para pelaku usaha, dan masyarakat lainnya untuk menempatkan lembaga penyiaran sebagai mitra dan partner menjalankan usaha.
“KPID Jakarta akan terus berupaya mendorong agar lembaga penyiaran televisi dan radio ini tumbuh dan berkembang, serta menjaga iklim persaingan yang sehat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan Monev tahun 2023 ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Monev sebelumnya di tahun 2022. Pada tahun sebelumnya, kegiatan Monev diarahkan pada kesiapan Jakarta terkait diberlakukannya ASO, di mana hasil Monev pada saat itu diketahui masyarakat Jakarta sudah siap menerima ASO.
Pada Monev tahun ini, sampel yang diambil sebanyak 243 keluarga yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan unit analisis kepala keluarga. Teknik metode pengambilan sampel melalui sebaran kuisioner dan wawancara langsung.
Baca juga: KPID Gelar Rapat Bersama Sikapi Berbagai Masalah Penyiaran
HT