Didik J Rachbini
Nasional

Faisal Basri dalam Ingatan Didik Rachbini: Idealis Memperjuangkan Ekonomi Kerakyatan!

Channel9.id, Jakarta – Kepergian ekonom senior Faisal Basri meninggal duka yang besar, tidak hanya keluarga, tapi bagi sahabat sekaligus rekannya di INDEF, Didik J Rachbini. Faisal Basri, meninggal dunia pada pukul 3.50 WIB hari ini, di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

Menurut Didik, Faisal Basri merupakan sosok yang idealis dan sangat berintegritas.

“Faisal sering dipandang sebagai sosok yang idealis, dengan prinsip yang kuat mengenai bagaimana ekonomi dan politik harus dikelola demi kepentingan publik,” ujarnya, Kamis (5/9/2024).

Didik mengatakan, Faisal Basri sudah melihat Jokowi sebagai presiden yang otoriter sejak 7 tahun lalu.

“Suatu sore, kira-kira 7 tahun yang lalu di forum terbatas pimpinan redaksi, saya berdiskusi dengan Muhaimin Iskandar yang bergumam tentang keadaan bahwa opposisi nihil. Muhaimin menyebut hanya Faisal Basri yang berdiri dan bersuara lantang mengkritisi pemerintahan Jokowi yang mulai menjadi otoriter. Jokowi mulai menampilkan sosok tiran tetapi tersembunyi dengan sempurna,” jelasnya.

Dia menilai Faisal Basri adalah sosok yang tegas dan berani dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam ekonomi dan politik Indonesia. Meskipun tidak menduduki jabatan formal di partai atau pemerintahan, kiprahnya baik sebagai akademisi maupun aktivis ekonomi-politik telah memberikan dampak besar dalam mendorong reformasi dan perbaikan kebijakan dan demokrasi secara luas di Indonesia.

Lebih lanjut, Didik juga mengenang masa-masa dirinya bersama Faisal, Fadhil Hasan, Didin Damanhuri, dan Nawir Messi terlibat dalam membangun INDEF, institusi bereputasi, kritis dan progresif dalam menilai kebijakan ekonomi Indonesia.

Dia mengungkupkan, pandangan Faisal dengan dirinya tidak berbeda,  kesamaan pandangan dalam hal kemandirian analisis ekonomi dan keinginan mendorong reformasi ekonomi yang lebih adil dan pro-rakyat.

“Tetapi Faisal lebih berani, gamblang dan terus terang sehingga tidak aneh seperti politisi kancil Muhaimin yang berada di dalam koalisi pada periode 1 pemerintahan Jokowi menyesalkan demokrasi yang absen oposisi,” ujarnya.

Dengan sahabat ekonom lainnya di Indef seperti Didin Damanhuri, ujar dia, Faisal sama-sama mengedepankan prinsip-prinsip ekonomi yang berkelanjutan dan adil. Berbagi visi dalam hal reformasi kebijakan ekonomi yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat bawah.

“Yang lebih mengesankan lagi dari pribadi Faisal Basri adalah independen dan anti-korupsi. Tidak ada yang bisa mempengaruhi pandangan dan ketegasan dalam pemikirannya. Selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah dan tidak segan untuk menyuarakan pendapat yang berbeda, meskipun itu tidak popular,” ujar Rektor Universitas Paramadina itu

Menurut Didik, dia sering menunjukkan sikap independen dalam analisisnya dan tidak terikat dengan kepentingan partai politik tertentu. Juga menyesalkan KPK diberangus pemerintah dan parlemen.

“Faisal Basri sosok yang amat sederhana memiliki kontribusi besar dalam memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas di dunia ekonomi dan politik Indonesia. Sebagai salah satu pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW), dia sering berbicara lantang tentang pentingnya memberantas korupsi di Indonesia, terutama di sektor ekonomi dan pemerintahan,” tutup Didik J Rachbini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

43  +    =  45