Channel9.id – Jakarta. Pakar Kriminologi Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan, tidak kaget kalau pihak FPI terlibat juga dengan jaringan terorisme. Menurut dia, siapapun bisa menjadi teroris.
“Ya tidak kaget ya, bahkan mengonfirmasi dugaan yang ada selama ini,” kata dia, Rabu (31/3).
Adrianus menilai, sepanjang kasus terorisme yang ditangani oleh pemerintah dan kepolisian, itu benar terjadi sesuai fakta di lapangan. Menurutnya, negara tidak melakukan penjebakan dan framing terhadap pihak-pihak tertentu.
“Saya tidak melihat negara melakukan penjebakan dan framing terhadap pihak-pihak tertentu terkait temuan tersebut,” imbuh dia.
Sebelumnya diketahui, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, sudah 94 terduga teroris ditangkap selama operasi pencegahan dan penindakan terorisme yang dilaksanakan sejak Januari hingga Maret 2021.
“Bukti bahwa kami melakukan keseriusan selama periode 2021 sejak Januari sampai Maret ini, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri telah menangkap sebanyak 94 tersangka teroris,” kata Ramadhan di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Selasa (30/3).
Ramadhan menyebutkan, 94 terduga teroris itu ditangkap di sejumlah wilayah di Tanah Air, yakni Makassar, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jakarta, Bekasi, Jawa Barat dan Tengerang, Banten. Pada operasi pencegahan dan penanggulangan terorisme Januari 2021 ditangkap sebanyak 20 orang terduga teroris di wilayah Makassar.
Polisi juga masih menyelidiki keterkaitan terduga teroris yang ditangkap kemarin dengan FPI. Sejauh ini, polisi menemukan bukti kehadiran dua terduga teroris di sidang Habib Rizieq Shihab.
Menurut Yusri, pendalaman itu dilakukan karena polisi mendapatkan foto dua terduga teroris yang menghadiri sidang Habib Rizieq Shihab beberapa waktu dan juga kegiatan FPI.
“Apakah ada korelasinya dengan ormas terlarang, ini memang ada barang bukti di situ ada foto-foto HH (terduga teroris di Condet) dan ZZ (terduga teroris ditangkap di Bekasi) mengikuti sidang ini masih kita dalami korelasinya,” ujar Yusri, Selasa (30/3).
Namun, baginya terlalu dini untuk menyimpulkan ada kaitan antara terduga dengan FPI. Meskipun saat penggeledahan Senin kemarin ditemukan sejumlah atribut FPI, seperti seragam dan juga buku-buku FPI.
Karenanya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri akan melakukan penyelidikan terkait penemuan atribut FPI tersebut.
“Jika ada keterkaitan itu kan sebagai temuan awal akan didalami oleh Densus 88. Nanti perkembangannya Pak Yusri dan tentunya Divhumas dan Densus 88 akan memberikan penjelasan terkait dengan perkembangan hasil penyidikan,” kata Yusri.
IG