Hati-hati, Penyakit Ini Muncul Saat Hujan dan Banjir
Lifestyle & Sport

Hati-hati, Penyakit Ini Muncul Saat Hujan dan Banjir

Channel9.id-Jakarta. Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini memicu banjir di sejumlah wilayah di Indonesia, misalnya di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Cuaca dingin ini barang tentu membikin tubuh rentan terhadap penyakit. Pasalnya, suhu udara menjadi lebih lembap dan memudahkan virus, bakteri, parasit, dan jamur, untuk berkembang biak. Belum lagi ancaman Covid-19 yang masih menjadi pandemi hingga hari ini.

Baca juga : Terendam Banjir, Hutama Karya Tutup Beberapa Ruas Tol

Apalagi jika banjir terjadi. Banjir akan berpotensi mempercepat penularan penyakit tertentu. Misalnya, flu, diare, hingga leptospirosis. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tentang penyakit-penyakit banjir hingga pencegahannya. Tentu saja antisipasi ini untuk menjaga dirimu agar tetap sehat. Nah, lantas penyakit apa saja yang berpotensi muncul saat banjir dan bagaimana pencegahannya?

1. Flu atau influenza
Penyakit ini menyerang sistem pernapasan dan disebabkan oleh virus influenza. Ini bisa menular melalui dahak, ingus, atau air liur yang dikeluarkan saat penderita flu batuk atau bersin. Adapun gejala flu di antaranya demam, batuk, pegal-pegal, dan sakit tenggorokan.

2. Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue atau DBD disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Nyamuk ini mudah berkembang biak di genangan air, sehingga tak ayal bila DBD sering kali terjadi selama musim penghujan—yang membuahkan genangan air. Adapun gejalanya berupa nyeri otot dan tulang, demam, sakit kepala, serta muncul bintik merah di kulit.

3. Malaria
Malaria menular melalui gigitan nyamuk Anopheles yang membawa parasit Plasmodium. Nyamuk ini mudah berkembang selama musim hujan. Penyakit ini menyebabkan demam, nyeri tulang dan otot, menggigil, serta lemas. Pada kasus tertentu, malaria bisa menyerang otak dan menyebabkan malaria serebral yang mengancam nyawa.

4. Tipes
Penyakit ini dikenal dengan istilah tipes, yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini bisa menyebar melalui makanan dan air yang kotor, termasuk banjir. Jika terinfeksi, seseorang akan mengalami demam hingga berminggu-minggu dan gejala lain, seperti nyeri perut, sakit kepala, kurang nafsu makan, konstipasi, dan diare.

5. Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A yang menyebabkan peradangan hati. Penyakit ini membikin mual, muntah, kelelahan, sakit perut, hilang nafsu makan, dan demam. Bahkan, bisa menimbulkan sakit kuning.

6. Leptospirosis
Penyakit ini ditularkan melalui urine atau darah dari hewan seperti tikus, anjing, dan sapi. Seseorang juga bisa terkena penyakit ini ketika bersentuhan dengan tanah atau air yang terkontaminasi bakteri Leptospira.

Saat terinfeksi bakteri itu, seseorang mengalami sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, nyeri di bagian betis, dan sakit perut. Pada kasus yang sudah parah, penyakit ini bisa menyebabkan sepsis, gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga gagal napas.

Nah, untuk mencegah risiko tertular penyakit yang muncul saathujan dan banjir itu, ada sejumlah hal yang mesti Kamu lakukan. Pertama, perkuat daya tahan tubuh, misalnya dengan mengonsumsi makanan bergizi hingga istirahat cukup. Dengan demikian, risiko terinfeksi penyakit bisa berkurang.

Lalu cobalah untuk berolahraga teratur. Tak lupa pula untuk selalu menjaga kebersihan diri dan rumah. Utamanya, selalu mencuci tangan setelah menyentuh benda kotor. Kemudian hindarilah gigitan nyamuk. Sebab seperti yang telah disinggung sebelumnya, beberapa penyakit justru menular melalui gigitan nyamuk—yang menjadi medium penularan penyakit.

Apabila di wilayahmu banjir, hindarilah untuk berjalan atau beraktivitas di genangan air. Setelah banjir surut, bersihkan semua perabotan di rumah dan gunakan disinfektan.

Jika Kamu atau orang sekitarmu mengalami gejala penyakit seperti demam, diare, dan lemas, periksakanlah ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

42  +    =  47