Channel9id – Jakarta. Otoritas India memohon kepada para sanak keluarga untuk membantu mengidentifikasi 83 korban kecelakaan kereta yang masih belum teridentifikasi, Rabu (7/6).
Kecelakaan itu terjadi pada hari Jumat lalu di Odisha dan merupakan kecelakaan kereta paling mematikan di India sejak dua dekade lalu. Pihak berwenang menyebut bahwa jumlah korban bertambah menjadi 288.
Pada kecelakaan tersebut, awalnya ada kerusakan sinyal pada rel kereta menyebabkan kereta penumpang menabrak kereta barang yang sedang berhenti. Menabrak kereta yang sedang berenti, kereta penumpang itu terpental sampai keluar jalur dan kemudian ditabrak kereta penumpang lainnya yang melaju dari arah yang berlawanan.
Bijay Kumar Mohapatra, direktur kesehatan Odisha, mengatakan bahwa pihak berwenang sedang berusaha untuk mencari wadah es untuk mengawetkan jenazah yang belum dapat diidentifikasi.
“Kalau mereka belum teridentifikasi kami masih belum dapat melakukan otopsi,” ujarnya. Tuturnya, kebijakan Odisha menyebutkan bahwa pihak kesehatan tidak dapat melakukan otopsi terhadap jenazah yang tak dikenal sampai 96 jam berlalu.
Pihak pemerintah menyatakan bahwa jumlah korban kecelakaan naik dari 275 menjadi 288 dan 205 jenazah sudah dapat diidentifikasi. Sisa ke-83 jenazah yang belum teridentifikasi saat ini sedang berusaha diawetkan oleh pihak rumah sakit.
Di rumah sakit terbesar Bhubaneswar, All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), sebuah layar televisi terpampang jelas menayangkan foto-foto ke-83 korban untuk membantu keluarga yang mencari sanak-keluarganya yang hilang.
Baca juga: 11 Orang Meninggal Karena Sengatan Matahari di India
Catatan lengkap mengenai jenazah juga akan ditunjukkan kepada keluarga yang mencari keluarganya yang hilang di kecelakaan tersebut.
Kereta tersebut ditumpangi oleh orang-orang dari berbagai provinsi dan para pejabat dari tujuh provinsi di India sedang berada di Balasore untuk membantu warganya mencari sanak keluarganya yang hilang.
(RAG)