Nasional

Jateng Peringkat Pertama Kekerasan Terhadap Perempuan

Channel9.id-Jakarta. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPA) melaporkan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menduduki peringkat pertama kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. KPPA mencatat, ada sekitar 1.332 kasus kekerasan yang terjadi dengan korban dari kalangan perempuan sebanyak 1.132 korban.

Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng Sri Dewi Indrajati membenarkan tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan di wilayahnya.

Kendati demikian, ia membantah jika hal itu dianggap kemunduran dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di Jateng.

“Memang Jateng itu angkanya tinggi, tapi itu bisa jadi karena faktor lain. Seperti, pendataan yang bagus maupun mulai meningkatnya kesadaran masyarakat dalam melaporkan kasus kekerasan terhadap perempuan,” jelas Sri di Semarang pada Selasa (6/11).

Ia mengimbau kepada masyarakat, terutama kalangan perempuan untuk berani melapor jika menjadi korban kekerasan.

“Kita akan bantu korban kekerasan secara menyeluruh. Ada lima pelayanan yang kami berikan mulai dari pendampingan pengaduan ke pihak berwajib, pelayan medis, rehabilitasi sosial, pendampingan hukum, hingga pemulihan dan interaksi sosial,” ujarnya.

Sementara itu, Provinsi Jawa Timur (Jatim) menempati peringkat kedua jumlah kekerasan terhadap perempuan dengan total 1.247 kasus kekerasan dan total korban mencapai 1.044 orang sepanjang Tahun 2019.

Sedangkan Sulawesi Selatan berada di peringkat selanjutnya dengan 1.147 kasus, dengan jumlah korban dari kalangan perempuan sekitar 885 orang. Disusul DKI Jakarta dengan 714 kasus dan 569 korban perempuan, serta DI Yogyakarta dengan 652 kasus kekerasan dengan 559 korban perempuan.

Untuk kasus kekerasan terhadap anak sepanjang Tahun 2019, Jatim menempati urutan tertinggi dengan jumlah korban mencapai 729 orang. Disusul Jateng 706 anak, Sulsel 613 anak, Sumatra Utara 433 anak dan DKI Jakarta dengan korban 384 anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =