Channel9.id-Jakarta. Presiden Joko Widodo mengingatkan kepala daerah tidak buru-buru menutup wilayah. Menurutnya, penutupan satu wilayah harus mempertimbangkan data dan kondisi.
Hal ini disampaikan Kepala Negara melalui video conference di Istana Merdeka Jakarta, Senin (14/09).
“Jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup sebuah kota, kabupaten, dan kalau kita bekerja berbasiskan data, langkah-langkah intervensinya bisa berjalan lebih efektif,” ujar Jokowi.
Baca juga: Soal PSBB Jakarta, Anies: Jangan Harap Setelah 2 Minggu Selesai
Jokowi meyakini kebijakan berbasis data bisa menyelesaikan masalah-masalah di lapangan dengan tepat. Kepala Negara juga menginstruksikan kepala daerah tak memukul rata permasalahan di tiap wilayah.
“Ada yang hijau ada kuning, tidak semua ada di zona merah. Misal dalam sebuah provinsi ada 20 kabupten/kota, penanganan jangan digeneralisir,” jelasnya.
Lebih lanjut Jokowi menuturkan, yang paling efektif untuk melakukan intervensi pencegahan penularan Covid-19 yaitu dengan melakukan pembatasan berskala lokal. Sehingga, kata dia, data didapat lebih efektif dalam menyelesaikan masalah di lapangan.
“Bisa lebih fokus menyelesaikannya. Sekali lagi jangan buru-buru menutup. Strategi intervensi lokal pembatasan skala lokal penanganan lebih detil dan fokus,” pungkasnya.