Hot Topic Politik

Juri Ardiantoro: 11 Anggota Tim Seleksi Bekerja Secara Independen dan Terbuka

Channel9.id – Jakarta. Ketua Tim Seleksi anggota KPU dan Bawaslu Juri Ardiantoro mengatakan pihaknya akan bekerja dengan prinsip-prinsip profesionalitas, keterbukaan, imparsialitas serta independen dalam memilih anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027.

“Kami mempunyai komitmen seluruh tahapan seleksi akan dilakukan dengan prinsip-prinsip yang kuat dan ketat supaya proses dan hasilnya nanti memiliki legitimasi yang kuat,” ujar Juri dalam diskusi virtual, Rabu (13/10).

Dikatakannya, kesebalas anggota tim seleksi penyelenggara pemilu tersebut mempunyai kedudukan yang setara.

“Kemudian 11 orang itu satu kesatuan. 11 orang tidak ada yang lebih dan kurang hak dan kewajibannya. Setiap keputusan dibahas bersama sehingga tidak ada yang mempunyai hak yang lebih dari yang lain. Ketua hanyalah fasilitator saja untuk memanaj teknis saja,” imbuh Juri.

Baca juga: Mendagri Serahkan Keppres Nomor 120/P Tahun 2021 ke Tim Seleksi Terpilih

Juri mengatakan, 11 anggota tim seleksi merupakan orang-orang yang dipilih Presiden dengan kompetensi yang mempuni dan terjaga integritasnya.

“Prinsipnya adalah kami akan bekerja dengan sangat professional. 11 orang itu mewakili latar belakang, kompetensi, mewakili berbagai pengalaman jika disatukan akan menjadi satu tim yang melengkapi satu sama lain untuk membangun satu perspektif dan kerangka kemampuan yang harus dimiliki oleh anggota KPU dan Bawaslu,” papar dia.

Saat ini, ujar Juri, tim seleksi tengah menyusun rencana kerja, khususnya membuka pendaftaran calon anggota KPU dan Bawaslu. Kesemua tahapan tersebut, lanjut Juri, akan diumumkan lewat berbagai media agar publik bisa mengetahui informasi dengan baik.

“Seluruh pekerjaan ini dilakukan secara terbuka, partisipatif dan juga imparsial. Kami akan bekerja untuk tidak terlibat dan mengganggu independensi dan imparsialitas tim seleksi ini,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, itu.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

43  +    =  44