Kelompok Misionaris AS Diculik di Haiti
Internasional

Kelompok Misionaris AS Diculik di Haiti

Channel9.id-Haiti. Sebuah komunitas kemanusiaan dari sebuah Gereja AS pada hari Minggu menyebutkan kalau kelompok misionarisnya telah diculik di Haiti, menandakan kalau tingkat aktivitas kelompok-kelompok Bandit di negara Karibean itu sedang melonjak tinggi ditengah carut-marutnya situasi politik disana, Senin (18/10/2021).

Mereka saat itu sedang di Haiti untuk mengunjungi salah satu yayasan yatim piatu disaat bis yang mereka tumpangi dibajak di pinggir kota Port-au-Prince.

Komunitas kemanusiaan dari Ohio itu mengaku kalau mereka tidak tahu siapa pelaku dibalik penculikan tersebut ataupun dibawa kemana para misionaris yang 16 diantaranya adalah warga Amerika dan satu orang Kanada.

“Kami memohon kepada Tuhan untuk solusi terbaik saat ini dan pihak otoritas saat ini juga sedang mencari bantuan,” kutip pernyataan kelompok kemanusiaan dari Ohio tersebut.

Juru bicara kepolisian Haiti mengaku kalau mereka tidak mempunyai informasi mengenai insiden tersebut.

Kementerian Luar Negeri AS di lain sisi menyatakan kalau mereka sudah tahu mengenai kejadian tersebut. Namun mereka tidak bisa merilis informasi para korban dikarenakan kebijakan privasi.

Pemerintah Kanada dilaporkan kalau mereka sedang bekerja sama dengan otoritas lokal untuk mengumpulkan segala informasi.

Penculikan sedang melejit selama beberapa bulan ini di Haiti disaat ekonomi negara tersebut kian memburuk.

Walaupun begitu penculikan warga asing masih terbilang langka disana. Para penculik biasanya mengincar warga kelas menengah Haiti seperti para guru, pendeta, pegawai negara, dan pemilik toko-toko kecil.

Para ahli keamanan percaya kalau kelompok bandit bernamakan 400 Mawozo merupakan pelaku dibalik penculikan misionaris tersebut.

Kelompok tersebut biasa beroperasi di Croix-des-Bouquets, arah timur dari Port-au-Prince, dan lokasinya dekat sekali dengan tempat para misionaris tersebut diculik.

Anggota kongres AS, Adam Kinzinger mengatakan kepada CNN kalau AS harus menyelamatkan para misionaris tersebut dan bernegoisiasi untuk membebaskan mereka tanpa harus membayar biaya tebusan.

“Kita harus melacak mereka dimana mereka berada dan mencari tahu apakah negosiasi – tanpa harus membayar biaya tebusan – dapat dilakukan. Atau lakukan apapun yang dapat kita lakukan, entah meminta bantuan militer ataupun kepolisian,” ujar Kinzinger yang saat ini duduk di kursi Komite Urusan Luar Negeri.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

29  +    =  30