Channel9.id-Bondowoso. Sebagai upaya penguatan sektor ekonomi di tengah pandemi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut Republik Kopi Bondowoso, harus benar-benar masuk dalam pikiran masyarakat Indonesia. Untuk itu, Pemprov siap memberikan dukungan dalam hal penguatan petani kopi di Bumi Ki Ronggo.
Khofifah pun meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menyiapkan kelembagaan dan menginventarisasi sumber daya manusianya sesuai tuntutan saat ini. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengundang tokoh-tokoh penting asal Bondowoso untuk kembali ke Bondowoso mengembangkan BUMD dan trading house kopi tersebut.
Baca juga : Pertalite Jadi Rp6.450, Premium Resmi Dihapus Januari 2021
Menurut Khofifah, melalui BUMD dan trading house kopi, Kabupaten Bondowoso bisa menentukan stabilisasi harga kopi. Sehingga harga kopi di daerah setempat tidak lagi ditentukan pihak lain.
“Orang-orang pintar dari Bondowoso yang sekarang ini sudah sukses diundang ke Bondowoso. Mereka dikumpulkan diminta akses SDM yang bisa mengelola BUMD Kopi di Bondowoso secara lebih advance. Diperkuat juga jejaring pasar pascapanen, olahan, dan kemasan,” kata Khofifah melalui siaran tertulisnya, senin, (16/11/20)
Khofifah berpendapat, Bondowoso bisa menjadi daerah utama penghasil kopi, jika rencana tersebut dijalankan. Saat ini, kata Khofifah, untuk Jatim produksi kopi Bondowoso memang masih berada di peringkat empat setelah Banyuwangi, Jember, dan Malang.
Khofifah menambahkan, pengembangan kopi di Bondowoso juga bisa dilakukan dengan akses penanaman atau ekstensifikasi dan intensifikasi. Untuk mendukung kapasitas produksi kopi di Bondowoso, Pemprov Jatim juga memberikan bantuan sebanyak 100 ribu batang bibit kopi, dan 20 ribu kilo gram pupuk organik.