Channel9.id-Jakarta. Jumlah Apartemen Meikarta tak mencapai 100 ribu unit seperti yang selalu disampaikan ke publik. Sejatinya hanya ada “18 ribu unit”. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Ketut Budi Wijaya, selaku pihak pengawas proyek Meikarta.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VI DPR RI, Senin (13/2), Ketut menjelaskan bahwa pada mulanya, proyek Meikarta dipegang oleh konsorsium. Saat itu konsorsium merekrut agen-agen properti yang rupanya melipatgandakan jumlah pemesanan unit demi mendapatkan komisi. Namun, lanjutnya, konsorsium meninggalkan proyek Meikarta pada 2018 lalu.
Pihak pengembang Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), dan induk MSU, Lippo Group, kemudian melakukan audit terhadap pemesanan. “Kami audit satu-satu ternyata kesimpulannya adalah pesanan yang benar-benar terjadi atau ada orang yang membeli yaitu 18 ribu,” kata Ketut.
Ketut mengklaim bahwa MSU telah menyerahkan 4.800 unit per 2022 atau sekitar 30 persen dari sekitar 18 ribu unit. Adapun penyerahan unit ini “ditargetkan selesai pada 2027”.
Secara rinci, di 2023 nanti, penyerahan unit ditargetkan mencapai 2.200 unit, 3.000 unit pada 2024, 3.000 ribu unit pada 2025, 3.100 unit pada 2026, dan sisanya 1.997 unit pada 2027.
Merespons hal itu, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade menekankan bahwa konsumen sudah membayar unit apartemen Meikarta sejak 2019. Menurutnya, serah terima unit harusnya pada 2019, namun hingga kini tak kunjung terlaksana.
“Masa orang sudah bayar 2017, harusnya 2019 dapat haknya (unit apartmen), hanya nanyakan haknya dibawa ke pengadilan. Emangnya republik ini republik Lippo?” tandas dia.