Channel9.id-Jakarta. Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan IV-2019 diprakirakan terus membaik sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. Prakiraan ini dipengaruhi oleh surplus transaksi modal dan finansial, serta defisit transaksi berjalan yang terkendali.
Bank Indonesia (BI), dalam rilis pada kamis (19/12) menegaskan, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik pada Oktober-November 2019 tercatat neto US$ 6,20 miliar. Itu artinya lebih tinggi dari perkembangan triwulan III-2019 sebesar neto 4,85 miliar dolar AS.
Sementara itu, defisit transaksi berjalan diprakirakan terjaga, meskipun pada November 2019 neraca perdagangan mencatat defisit 1,33 miliar dolar AS. Defisit yang sesuai prakiraan ini dipengaruhi kenaikan impor barang konsumsi sesuai pola musiman jelang akhir tahun dan kebutuhan impor untuk kegiatan produktif, di tengah kinerja ekspor yang belum kuat sejalan kondisi global yang melambat.
Dengan perkembangan itu, defisit transaksi berjalan 2019 diprakirakan sekitar 2,7% PDB. “Lalu, pada 2020 tetap terkendali dalam kisaran 2,5-3,0% PDB,” ujar Onny Widjanarko Direktur Eksekutif Komunikasi BI.
Posisi cadangan devisa pada akhir November 2019 cukup tinggi sebesar 126,6 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Ke depan, BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan PMA.