Siapa Pengganti Gubernur BI, Ini Kata Presiden Jokowi
Ekbis Hot Topic

Neraca Pembayaran Triwulan III Surplus US$ 10,7 Miliar

Channel9.id-Jakarta. Bank Indonesia mencatatkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2021 mengalami surplus US$ 10,7 miliar setelah mengalami defisit US$ 0,4 miliar pada triwulan sebelumnya. “Hal ini menopang ketahanan eksternal,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jumat, 19 November 2021.

Kinerja NPI tersebut ditopang oleh transaksi berjalan yang mencatat surplus dibandingkan triwulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September lalu mencapai US$ 146,9 miliar atau lebih tinggi dibandingkan US$ 137,1 miliar pada akhir Juni 2021.

Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional. Kemudian, transaksi berjalan pada triwulan III 2021 mencatat surplus terutama ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang yang naik signifikan.

Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat surplus US$ 4,5 miliar atau 1,5 persen dari PDB. Pada triwulan II tercatat mengalami defisit US$ 2,0 miliar dolar AS atau 0,7 persen dari PDB. Kinerja positif itu didorong oleh surplus neraca barang yang meningkat akibat kenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional.

Di sisi lain, defisit neraca jasa tercatat lebih rendah yakni antara lain disebabkan oleh perbaikan kinerja jasa transportasi yang didukung oleh meningkatnya penerimaan jasa freight sejalan dengan peningkatan aktivitas ekspor. Sedangkan untuk defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi langsung yang dipengaruhi perbaikan kinerja korporasi berbasis sumber daya alam (SDA).

Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2021 mencatat surplus sebesar US$ 6,1 miliar atau 2 persen dari PDB lebih tinggi triwulan sebelumnya US$ 1,6 miliar atau 0,6 persen dari PDB. “Ini makin meningkat terutama bersumber dari investasi langsung. Aliran masuk neto atau net inflows investasi langsung tetap terjaga sebesar US$ 3,3 miliar,” ujar Erwin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  1  =