Hot Topic Nasional

NII Ingin Buat Kerusuhan Seperti 98, Untuk Dirikan Daulah Islamiyah

Channel9.id – Jakarta. Kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) ternyata berencana membuat kerusuhan yang besarnya seperti kejadian di 1998.

Kerusuhan tersebut nantinya dimanfaatkan kelompok NII untuk dapat melengserkan pemerintah lalu membentuk Indonesia dengan paham Daulah Islam.

Rencana itu terungkap oleh Densus 88 Antiteror Polri saat melakukan penangkapan 16 tersangka teroris NII di Sumatera Barat. Densus menyita dokumen yang merupakan hasil notulensi atau catatan pertemuan para anggota NII. Dari dokumen tersebut, terkuak rencana NII.

Baca juga: BNPT: NII Induk Dari Semua Jaringan Teror di Indonesia

“Salah satunya yang mereka sampaikan adalah mereka akan buat kekacauan atau chaos. Mereka kalau yang disampaikan ya jika terjadi seperti 98 ya,” kata Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar, Sabtu 23 April 2022.

Densus 88 saat ini masih mendalami rencana NII tersebut. Adapun fakta itu masih temuan awal penyidikan yang dilakukan.

“Ya masih mendalami apa yang mereka maksud itu kan ya. Ini merupakan keterangan awal dari penyidikan. Penyidikan baru berjalan di awal ini. Kalau dari hitungan waktu, proses penyidikan ini masih di awal-awal,” jelas Aswin.

Lebih lanjut, Aswin mengharapkan masyarakat untuk bersabar mengenai proses penyidikan yang tengah dilakukan oleh Densus 88.

“Jadi saya kira sabar lah memberikan kesempatan kepada penyidik untuk mendalami fakta-fakta dan keterangan yang masih bentuk puzzle lah ya,” ujarnya.

Untuk informasi, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap setidaknya 16 tersangka terorisme jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat 25 Maret 2022 lalu.

Tak lama berselang, Densus kembali menangkap 5 orang tersangka teroris jaringan NII lainnya di daerah Tangerang Selatan, Banten pada Minggu 3 April 2022.

Adapun para tersangka diduga menginginkan untuk mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam.

Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.

Selain itu, para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i’dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan.

Mereka juga berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

77  +    =  85