Nasional

Paulus Pandjaitan Laporkan Delegasi Indonesia Bawa Poster ‘Free Papua’, ‘Free Aceh’ dan ‘Free Maluku’ di Forum PBB

Channel9.id – Jakarta. Sebuah rekaman video di media sosial memperlihatkan sekelompok orang membawa poster bertuliskan “Free Aceh”, “Free Maluku”, dan “Free Papua” di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, aksi sekelompok orang tersebut dilaporkan ke pihak keamanan oleh putra Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Paulus Pandjaitan.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @nehe_mia3, Rabu (23/4/2025), Paulus bersama pihak keamanan terlihat mendatangi meja yang diduduki oleh tiga orang delegasi dari Indonesia berpakaian adat.

“Saat ini kita sudah laporkan ke security PBB, lagi menggerebek, lagi digerebek untuk mau ngambil (poster),” kata Paulus yang juga Asisten Penasehat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia (Aspenmil PT RI), sambil merekam kejadian tersebut.

Ketiga orang delegasi itu tampak berdebat singkat dengan pihak keamanan. Namun, poster yang mereka bawa tetap disita oleh pihak keamanan.

Video lainnya dari sudut pandang tiga orang delegasi tersebut, terlihat mereka tidak terima dengan penyitaan poster dalam sidang PBB.

“Kita punya kertas dengan tulisan ‘Free Papua’, ‘Free Maluku, ‘Free Aceh’. Jadi anaknya Luhut yang ambil,” ujar salah satu delegasi itu ketika Paulus dan pihak keamanan telah meninggalkan meja mereka.

“Ini kan Forum Permanen PBB kan suka-suka kita. Kita mau datang dengan pakaian kita suka-suka kita. Ini bukan forum DPR/MPR,” tambahnya.

Untuk diketahui, PBB memulai sidang ke-24 United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII) atau Forum Tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Isu-Isu Adat pada Senin, 21 April 2025.

Sidang ini berfokus pada “Menerapkan Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak Masyarakat Adat di dalam Negara-Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk mengidentifikasi praktik-praktik baik dan mengatasi tantangan-tantangannya”.

Masyarakat adat Papua termasuk sebagai delegasi untuk menyuarakan persolan masyarakat adat yang terjadi di kampungnya.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  3  =  4