Pembicaraan Perjanjian Nuklir 2015 Berlangsung Konstruktif
Internasional

Pembicaraan Perjanjian Nuklir 2015 Berlangsung Konstruktif

Channel9.id-Iran. Iran dan negara-negara besar mengadakan pembicaraan konstruktif dan setuju untuk membentuk kelompok kerja untuk mendiskusikan sanksi yang Amerika mungkin akan angkat dari Iran dan pembatasan nuklir yang mungkin akan dipatuhi Iran disaat kedua negara mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, pada hari Selasa (6/4/2021).

Perantara dari negara-negara Eropa sudah memulai upaya mediasinya antara Iran dan Amerika di Vienna karena dia mau membawa kedua negara untuk kembali ke perjanjian nuklir tersebut, yang mana cabut sanksi di Iran dan mulai kembali membatasi program nuklir di Iran.

Baca juga : Amerika dan Israel Berdiskusi Terkait Perjanjian Nuklir Iran

Pada pembicaraan  tersebut mereka yang hadir adalah: Iran, Inggris, Cina, Prancis, Jerman dan Rusia yang disebut kelompok Komisi Gabungan yang diketuai oleh Uni Eropa. Amerika tidak hadir.

Walaupun Amerika ataupun Iran mengatakan mereka tidak berharap adanya solusi yang cepat pada pembicaraan tersebut, kedua negara tersebut dan juga Uni Eropa mengatakan diskusi tersebut berlangsung dengan baik.

“Pertemuan Komisi Gabungan yang terkonstruktif. Ada rasa kesatuan dan ambisi pada proses diplomasi gabungan dengan dua kelompok yang sudah ahli pada persoalan implementasi nuklir dan pencabutan sanksi,” cuit kepala koordinator Uni Eropa, Enrique Mora di Twitter.

“Saya akan memperkuat hubungan di sini di Vienna dengan semuanya, termasuk Amerika,” tambahnya

Dua kelompok ahli tersebut ditugaskan untuk mencocokkan daftar sanksi yang Amerika Serikat harus cabut dengan obligasi nuklir yang Iran harus patuhi, dan harus dilaporkan kembali pada hari Jumat nanti disaat Komisi Gabungan bertemu kembali.

“Percakapan di Vienna sangatlah terkonstruktif… pertemuan kami selanjutnya akan diadakan di hari Jumat,” kata kepala negosiator nuklir Iran, Abbas Araqchi di stasiun televisi Iran.

“Ini adalah langkah awal yang baik, langkah yang terkonstruktif, langkah yang potensial,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri, Ned Price kepada para reporter di Amerika.

Resolusi dari isu nuklir ini akan membantu meringankan tensi di Timur Tengah, terkhusus antara Iran dan Israel, juga dengan aliansi Amerika di Timur Tengah seperti Arab Saudi yang khawatir Iran bisa mendapatkan senjata nuklirnya.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  2  =