Internasional

Polisi Israel Lakukan Kekerasan Terhadap Pembopong Peti Jenazah Abu Akhleh

Channel9.id-Palestina. Kematian jurnalis senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh telah meninggalkan kesedihan yang mendalam kepada warga Palestina dan kepolisian Israel datang menyerbu dan memukuli para pelayat yang sedang membopong peti matinya. Kejadian yang terekam itu telah membuat warga Internasional marah, Sabtu (14/5/2022).

Kekerasan yang terjadi dalam cuplikan video tersebut membuat adanya potensi kembali terjadinya ketegangan antar kedua negara tersebut.

Pemerintah Palestina mengatakan kalau kematian Abu Akleh itu adalah pembunuhan oleh pasukan Israel.

Dewan Keamanan PBB dengan tegas mengecam pembunuhan tersebut dan menyerukan untuk adanya investigasi yang mendalam, transparan, dan adil.

Hussein al Sheikh, seorang pejabat senior Otoritas Palestina mencuit di Twitter kalau ia akan menerima dan menyambut baik jika ada organisasi-organisasi internasional yang mau menyelidiki kematian jurnalis Al Jazeera yang terbunuh saat sedang meliputi penindasan pasukan Israel di Tepi Barat.

Sebelumnya mereka menolak tawaran Israel untuk membantu penyelidikan atas pembunuhan tersebut.

Dalam pernyataan di akun resmi Twitter kepolisian Israel, mereka menuduh kalau massa yang hadir dalam acara pemakaman Abu Akleh juga melemparkan batu ke tentara Israel.

Lanjutnya, polisi Israel juga menuliskan kalau massa tersebut tak mengikuti rencana pemakanan Abu Akhleh yang sudah direncanakan oleh Pasukan Israel dan keluarga Abu Akhleh.

“Polisi Israel kemudian terlibat untuk membubarkan massa dan mencoba mengambil alih peti mati Abu Akhleh agar prosesi pemakaman dapat dilaksanakan sesuai dengan permintaan keluarga yang bersangkutan,” ujar kepolisian Israel.

Namun yang terlihat dan tertangkap oleh video tersebut adalah kepolisian Israel menghalangi warga Palestina yang mencoba masuk ke sebuah tempat dan tiba-tiba menyerang para pembopong peti mati tersebut tanpa mencoba untuk mengambil alih peti mati tersebut. Terlihat warga yang dipukuli tertatih-tatih untuk mundur kebelekang dan berusaha agar peti mati itu tidak terjatuh.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  4  =