Nasional

Prodi Sejarah UNJ Beri Pelatihan Guru Karawang, Perkuat Sejarah Lokal

Channel9.id – Jakarta. Program Studi  Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta bekerja sama dengan MGMP Sejarah Kabupaten Karawang menggelar webinar Sejarah Lokal, Rabu (16/9).

Webinar ini merupakan rangkaian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Pun merupakan bentuk kerjasama kelembagaan untuk meningkatkan potensi kualitas pembelajaran sejarah di sekolah.

Dalam sambutannya, Koordinator kegiatan, Drs. Abrar, M. Hum menyampaikan terima kasih kepada MGMP Sejarah Karawang karena memberikan kesempatan kesekian kalinya dalam kegiatan P2M ini.

Drs. Ateng Rasihuddin, M. Pd sebagai Ketua MGMP Kabupaten Karawang berharap kegiatan ini agar berlanjut kembali di masa mendatang.

Harapan juga disampaikan oleh Pembina MGMP Sejarah Kabupaten Karawang Drs. Agus Setiawan, M. Pd. Agus menyampaikan, di tahun depan guru-guru sejarah Karawang bisa bersama-sama menghasilkan sejarah lokal Karawang sebagai kado ulang tahun Karawang.

Pentingnya Sejarah Lokal

Humaidi, M. Hum, Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah FIS UNJ, menyampaikan pembelajaran sejarah lokal merupakan hal yang penting.

Di era pandemi ini, belajar sejarah di rumah dapat dijadikan sebagai sebuah praktek mencari informasi sejarah lokal. Siswa dapat melakukan wawancara dengan orangtua, kakek atau saudaranya mengenai asal muasal keluarga dan lingkungannya.

“Sehabis pandemi, maka kita akan mendapatkan sumber lisan yang melimpah”, ujarnya.

Dalam paparan Dr. Umasih, M. Hum, pembelajaran sejarah lokal dapat disisipkan dalam pembelajaran sejarah Indonesia sesuai dengan kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum.

“Dalam indikator, bisa diletakkan sejarah lokal sesuai timelinenya dan ini akan memberikan ikatan emosional kepada siswa”, ujarnya.

Menurut Umasih, melalui pembelajaran tersebut, siswa dapat mengenali identitas kelokalan dan memperkuat nasionalisme. Namun demikian, sumber atau cerita yang bersifat mistis perlu diperhatikan dan dipersandingkan dengan sumber lain, misalnya dokumen atau arsip, sehingga lebih dapat dipertanggungjawabkan secara metodologi.

“Biasanya yang begitu-begitu, hanya sebagai cerita saja,” ujarnya.

Kemudian, pembicara kedua Drs. M. Fakhruddin, M. Si memaparkan mengenai strategi integrasi materi sejarah lokal pada pembelajaran sejarah Indonesia.

“Sangat sulit bagi pelajar di Papua jika hanya membayangkan sejarah yang ada di Jawa, tetapi menjelaskan lewat materi sejarah lokal sebagai bagian integratif pembelajaran sangat penting. Tinggal mencari benang merah antara kaitan lokal dengan nasional. Inilah yang membuat kebanggaan nasional secara emosional dan bersifat kolektif,” ujarnya.

Lewat empati terhadap sejarah lingkungan terdekat dan penggalian kearifan lokal, maka pembelajaran sejarah akan memperkuat identitas lokal sebagai bagian sejarah nasional yang bersifat integral.

“Toponimi dapat dikembangkan sebagai bagian dari proses pembelajaran sejarah lokal dan membangun keterikatan secara emosional dengan lingkungannya,” ujar Fakhruddin.

Kegiatan P2M ini berlangsung selama 32 jam dalam bentuk workshop yang dimoderatori Firdaus Hadi Santosa, M. Pd. Kegiatan ini berlangsung dua sessi, dimana sesi kedua akan dilangsungkan pada tanggal 23 September 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  39  =  44