Lifestyle & Sport Opini

Rejeki Cicak

Oleh: Fatchuri Rosidin*

Channel9.id-Jakarta. Menurut saya, cicak itu salah satu makhluk Allah yang rejekinya paling susah. Bayangkan, cicak hidup di dinding, makanannya nyamuk. Nyamuk bisa terbang, cicak tidak. Bisakah Anda bayangkan kehidupan cicak setiap hari mengejar rejekinya? Makanannya bisa terbang, dan dia mengejarnya dengan berlari dari ujung dinding satu ke ujung yang lain.

Seperti malam itu. Cicak sudah siap berburu nyamuk untuk makan malamnya. Dia mengambil posisi di sudut dinding sambil diam memperhatikan mangsanya. Beberapa ekor nyamuk terbang di ruangan seluas 3 kali 5 meter itu. Dua puluh menit berlalu tapi tak ada satu pun nyamuk yang mendekat ke dinding.

Sang cicak tetap bersabar, diam tak bergerak. Hanya matanya saja yang bergerak mengikuti gerakan nyamuk. Dan saat seekor nyamuk terbang mendekat ke dinding, cicak bergerak cepat ke arah nyamuk berada. Dan…hap!  Sayang, gerakannya terbaca oleh mangsanya hingga berhasil terbang sebelum cicak menangkapnya.

Cicak tak putus asa. Dia kembali diam dan memperhatikan arah nyamuk terbang sambil berdoa kepada Tuhannya. Belasan menit menunggu, kesempatan itu datang lagi. Tapi, lagi-lagi dia gagal. Lalu gagal lagi. Dan gagal lagi. Hampir sepuluh kali tangkapannya gagal. Satu jam lebih dia bersabar berburu hingga akhirnya satu ekor nyamuk berhasil ditangkapnya. Cicak pun pulang.

Bayangkan betapa susahnya rejeki cicak. Setiap kali lapar, ia harus berburu mangsa yang hampir mustahil ditangkapnya. Mangsanya bisa terbang, cicak tidak. Bahkan saat nyamuk hinggap di dinding pun, cicak masih harus menangkapnya dengan gerakan sangat cepat. Harus lebih cepat dari gerakan nyamuk. Dan satu lagi, cicak tak bisa menggunakan kakinya untuk menangkap buruan. Ia harus menangkapnya dengan lidah. Ia harus melatih kecepatan gerakan lidahnya agar lebih cepat dari gerakan nyamuk. Saya tak bisa membayangkan kalau cicaknya sariawan. Hahaha….

Tapi luar biasanya, cicak tak pernah putus asa. Cicak tetap optimis mengejar rejekinya. Cicak tak pernah mengeluh dan protes kepada Allah. Apalagi bunuh diri. Saya tak pernah menemukan berita cicak mati bunuh diri. Cicak matinya terjepit pintu. Mungkin lengah dan kurang fokus karena mata berkunang-kunang setelah berjam-jam kelaparan dan mengejar nyamuk.

Buat apa saya cerita soal cicak? Apa yang ingin saya sampaikan? Jangan pesimis mengejar rejeki karena rejeki kita tak sesulit cicak. Tak ada gunanya mengeluh. Keluhan tak akan mengubah apa-apa. Mengeluh karena  uang, hutang, atau karir yang bertahun-tahun tak bergerak, hanya membuat kita tidak produktif. Uang dan karir hanyalah akibat dari pekerjaan kita. Jangan pernah jadikan uang sebagai sebab. Fokuslah usaha dan berdoa. Seperti cicak.

Kita mungkin merasa banyak keterbatasan. Pendidikan tak tinggi. Mau pindah kerja tak ada lowongan yang cocok. Mau bisnis tak punya modal. Cari investor tak ada yang percaya sama kita. Harus mulai dari mana?

Do your best. Lakukan yang terbaik di pekerjaan kita. Hanya berikan hasil yang terbaik. Itu akan menjadi sebab terjadinya multiplyer effect. Pertama, kualitas kerja kita selalu terbaik. Kedua, proses kerja keras saat mengerjakan yang terbaik itu akan meningkatkan kompetensi kita. Ketiga, orang lain akan percaya dengan kualitas kita. Orang lain itu bisa atasan, teman, konsumen, partner bisnis, atau siapapun yang potensial akan menjadi jalan bertambahnya rejeki kita.

Tapi saya tak pernah dapat peluang. Tak pernah dapat kesempatan. Begitu jawaban beberapa orang. Allah itu maha adil. Ia kirim peluang-peluang itu secara adil ke semua orang. Tapi hanya orang-orang yang sudah siap yang bisa menangkap peluang itu. Bukankah lowongan pekerjaan ratusan jumlahnya di portal-portal lowongan kerja? Bukankah ajakan dan peluang usaha selalu berseliweran di media sosial? Masalahnya cuma satu: kita tidak masuk kriterianya. Artinya masalahnya ada di kompetensi dan portofolio pencapaian kita. Dan melakukan yang terbaik di pekerjaan kita saat ini adalah cara terbaik untuk meningkatkan kompetensi dan menambah portofolio pencapaian kita.

Butuh waktu lama dong? Jangan pernah percaya janji sukses yang didapat dengan cepat. Tak ada cara cepat untuk sukses. Sukses itu seperti menaiki anak tangga. Kaki kita tak akan bisa naik ke anak tangga di atas jika belum kokoh menapak anak tangga di bawahnya. Jadi, memang butuh waktu. Tapi akan jauh lebih lama kalau hanya mengeluh dan tak berbuat apa-apa.

Jadi, mulailah Move-On.

*Direktur Inspirasi Melintas Zaman (IMZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

26  +    =  33