Hot Topic Politik

Ridwan Kamil Siap Nyapres, Pengamat: Sebaiknya Buat Prestasi Dulu

Channel9.id-Jakarta. Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio  mengomentari Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (RK) yang secara blak-blakan menyatakan siap jika diusung maju menjadi calon presiden (capres) 2024.

Menurutu Hensat, sapaan akrabnya, RK sebaiknya terlebih dulu membuat prestasi di Jabar. Sebab, RK baru memimpin Jabar selama 2,5 tahun. Hensat menilai tidak etis jika bersiap untuk maju capres 2024.

“Jadi Kang RK mestinya menonjol dulu nih di Jabar, ini kan jadi nggak bagus kesannya baru 2,5 tahun kerja masih ada 2,5 tahun lagi sudah bicara ingin meninggalkan Jabar demi pilpres, kan nggak bagus kesannya buat Jabar,” ujarnya kepada awak media, Jumat (4/6).

“(jika) berprestasi di daerah momentumnya pasti akan datang sendiri. Contoh saja Pak Jokowi berprestasi di Solo dapat Jakarta, di Jakarta baru sebentar keliatan kinclong akhirnya dapat tiket presiden,” sambungnya.

Hensat meyakini pintu lebih tinggi akan terbuka jika RK terlebih dahulu membuktikan kinerjanya di Jabar.

“Saya sih yakin dengan kualitas Kang Emil yang bagus kalau dia bisa bangun Jabar pasti akan terbuka, apalagi kan termasuk salah satu yang kinclong citranya sebagai kepala daerah. Citranya itu perlu di konkretkan. Jadi lebih baik konsentrasi lah dulu untuk jabar, kasian rakyat yg milih,” tuturnya.

Sebelumnya, blak-blakan RK siap nyapres 2024 itu disampaikan RK dalam podcast `Indonesia Rakyat Club` di Seru Channel yang ditayangkan di YouTube Transvision Official pada Rabu (2/6). Dia menyatakan akan menjalaninya bila takdir mengizinkan.

“Saya sudah dua kali pilkada ya, di pilwalkot ada pengalaman, di pilgub ada pengalaman. Kalau nanti ada takdirnya, kita ikuti takdirnya dengan sebaik-baiknya,” ucap Kang Emil, sapaannya.

Dalam podcast tersebut, Kang Emil langsung ditanya terkait rencananya pada Pilpres 2024.

Berbicara mengenai pilpres, Emil menuturkan ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yakni elektoral, modal, dan dukungan partai. Dari ketiga syarat itu, dia mengaku baru memiliki syarat elektoral.

“Jadi kalau kinerja saya baik, kinerja saya bisa men-deliver janji kepada rakyat, saya mengasumsikan itu diapresiasi oleh media, oleh masyarakat dan pada elektoral di survei”, tuturnya.

“Artinya, karena modal saya hanya itu, maka saya fokus bekerja dengan baik, menyelesaikan tugas, visi-misi, sehingga kalau rakyat menyukai dan memberikan poin elektoral, ya alhamdulillah,” tutup Emil.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

64  +    =  66