Channel9.id-Jakarta. Sebuah roket menyerang pangkalan militer Amerika di Erbil, Kurdistan Irak, menewaskan seorang kontraktor sipil dan menewaskan lima orang lainnya, termasuk tentara Amerika Serikat pada hari Senin (15/2/2021) malam.
Dilaporkan oleh reuters, serangan itu menghantam pasukan koalisi di Erbil, rincian lebih lanjut akan menyusul.
Pusat Keamanan Kurdi mengatakan setidaknya tiga roket menghantam di dekat bandara internasional Erbil pada malam hari. Reporter reuters dilaporkan mendengar ledakan yang keras dan juga melihat kobaran api di dekat bandara.
Baca juga : ZimbabweTerima 200,000 Vaksin dari Cina
Kementerian Dalam Negeri Kurdistan Irak mengatakan sejumlah roket ditembakkan ke arah kota Erbil sekitar jam 21:30 waktu setempat dan beberapa orang terluka, namun tak ada rincian lebih lanjut.
Sebuah kelompok yang menyebut dirinya Saraya Awliya al-Dam mengaku bahwa merekalah yang menembakkan roket ke pangakalan militer Amerika tersebut. Mereka mengatakan bahwa mereka menargetkan orang-orang Amerika di Irak, namun tidak ada bukti atas klaim ini.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan rakyat Amerika sangat marah atas serangan roket oleh Irak, yang menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai 5 orang lainnya, termasuk tentara dan kontraktor Amerika.
“Saya telah menghubungi Perdana Menteri Pemerintah Daerah Kurdistan Irak, Masrour Barzani, untuk mendiskusikan soal serangan ini dan kami berjanji untuk mendukung semua upaya untuk menginvestigasi siapa pelaku serangan ini,” ujar Blinken dalam pernyataannya.
Serangan ini merupakan serangan paling mematikan yang dialami oleh pangkalan militer Amerika di Irak. Tensi makin memanas antara koalisi Amerika, Irak dan Kurdistan Irak, dengan milisi yang berpihak pada Iran.
(RAG)