Channel9.id. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa situasi pandemi COVID-19 saat ini masih tak pasti. Terdapat kemungkinan adanya masalah lanjutan selagi virus belum menetap dalam pola yang bisa diprediksi.
Untuk diketahui, ada lebih dari 23 ribu kematian dan tiga juta kasus baru yang dilaporkan ke WHO di28 hari terakhir.
“Meski jumlahnya (kasus positif) menurun, masih banyak orang yang meninggal dan masih banyak orang yang sakit”, ujar Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan pada Rabu (19/4).
Menurutnya, perubahan status pandemi menjadi fase endemi tidaklah ujug-ujug. Namun, perubahan ini bertahap, dimulai dengan tingkat aktivitas rendah dan potensi puncak epidemi musiman.
“Kami tidak menghentikan status pandemi. Kemungkinan besar kita akan melihat jalan bergelombang menuju pola yang lebih bisa diprediksi,” lanjut Ryan.
Ia mengatakan bahwa virus penyebab COVID-19 itu tak akan hilang, seperti influenza. Dengan demikian, tetap akan menyebabkan penyakit pernapasan pada orang yang rentan.
Untuk diketahui, pada Mei nanti, komite darurat WHO untuk COVID-19 akan memutuskan apakah virus masih menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau tidak. Komite ini memang rutin menggelar pertemuan setiap tiga bulan.
“Saya berharap ketika komite darurat bertemu pada bulan Mei, mereka akan memiliki saran positif lebih lanjut untuk memberikan Dr Tedros seputar penilaian mereka tentang lintasan pandemi dan keberadaan PHEIC atau tidak,” ujar Ryan.
Baca juga: Kapan Status Pandemi COVID-19 Dicabut Jadi Endemi?