Channel9.id-Sydney. Pada hari Senin (11/10/2021), bar tertua di Sydney dibuka lebih awal untuk menyambut dilonggarkannya peraturan lockdown setelah kota tersebut dilockdown selama kurang lebih 10 hari. Dilonggarkannya peraturan ini memperbolehkan siapapun yang sudah divaksin untuk menikmati kebebasannya, termasuk menyeruput bir pada pagi hari di bar favoritnya.
Tak lama setelah pintu bar tersebut dibuka pada jam 9 pagi waktu setempat, puluhan orang langsung memenuhi bar yang sudah berusia dua abad tersebut, Fortune of War.
“Beginilah Australia. Seperti biasa, datang ke bar, meminum satu gelas bir, saling berbagi cerita, dengan para staff, dengan siapapun,” ujar seorang pegawai bea cukai Steven Speed.
Speed mengungkapkan kalau tidak ada yang ingat kapan terakhir kali Fortune of War harus terpaksa ditutup dengan waktu yang lama, walaupun ia memperkirakan kalau kemungkinan kejadian seperti itu terjadi di saat pandemi Flu Spanyol mewabah di Australia puluhan tahun lalu.
Dengan proses vaksinasi yang mendapatkan momentumnya kembali, Australia berencana untuk membuka kembali negaranya secara bertahap walaupun kota terbesarnya harus hidup berdampingan dengan virus corona varian Delta.
Negara bagian New South Wales (NSW), yang beribu kota Sydney, melonggarkan peraturan lockdownnya pada hari Senin setelah berhasil mencapai target 70% orang dewasanya sudah divaksin dua kali. Peraturan yang lainnya juga akan dicabut saat mereka berhasil mencapai 80% – 90%, termasuk kembali dibukanya akses masuk para turis luar negeri.
Gubernur NSW, Dominic Perrottet mendeskripsikan kalau hari Senin ini sebagai “hari kebebasan” sambil memperingatkan para warganya untuk tetap waspada dengan masih adanya kemungkinan melonjaknya kasus Covid-19.
Untuk negara bagian Victoria, mereka baru akan membuka kembali pada musim panas nanti yang berarti baru akan dibuka di bulan Desember nanti.
Stasiun TV lokal menunjukkan tempat pangkas rambut dan salon-salon nampak sibuk di kota Sydney dengan toko-toko lainnya yang dikabarkan sudah penuh dibooking dan antrian panjang.
Samo Vojsk, yang merupakan pelanggan setia Fortune of War sejak tahun 1981 mengatakan kalau bar favoritnya merupakan tempat pelarian yang pas dari masa-masa sulit pandemi Covid-19.
“Kita datang ke sini untuk melupakan hal-hal semacan itu. Kita rindu dengan suasana di bar; rasanya tidak sama saat kita minum sendirian di rumah,” ujar Vojsk.
Brian Hobbs O’Mara, seorang warga asli dari Dublin, mengaku kalau bir pertama sejak masa lockdown di bar favoritnya terasa sangat “luar biasa”. “Saya sudah menunggu saat-saat ini selama 108 hari,” pungkasnya.
(RAG)