Channel9.id-Jakarta. Guinea menyatakan wabah Ebola kembali menyerang setelah tes terhadap tiga orang meninggal dan empat orang jatuh sakit menyatakan bahwa itu disebabkan virus Ebola, pada Minggu (14/2/2021).
Virus ini muncul kembali setelah di tahun 2013 sampai 2016 virus ini sebagian besar menyebar ke negara-negara sekitarnya.
Baca juga : Serangan Israel ke Damaskus Ditahan oleh Pasukan Udara Suriah
Pasien mengalami diare, muntah dan mengalami pendarahan setelah menghadiri pemakaman di sub-prefektur Goueke. Mereka yang masih hidup sedang diisolasi di pusat perawatan, kata kementerian kesehatan.
“Menghadapi situasi ini dan juga mengikuti peraturan kesehatan internasional, pemerintah Guinea mengumumkan epidemi Ebola,” ujar pernyataan dari kementerian kesehatan
Kembalinya Ebola menambah tekanan terhadap tenaga kesehatan Guinea, dimana mereka juga sedang menghadapi pandemik Covid-19. Guinea, dengan penduduk 12 juta, sejauh ini mencatat 14,895 orang telah terinfeksi virus corona dan 84 orang meninggal karenanya.
Virus Ebola ini menyebabkan penderitanya muntah-muntah dan diare dan dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh. Virus ini lebih mematikan daripada Covid-19, tapi tidak seperti Covid, virus ini tidak menyebar secepat Covid-19.
Kementerian kesehatan mengatakan bahwa mereka sedang berusaha melacak dan mengisolasi orang-orang yang pernah berinteraksi dengan mereka yang terkena Ebola. Pemerintah Guinea juga akan membuka pusat perawatan di Goueke, yang berjarak kurang dari satu jam dari Nzerekore.
Pihak berwenang Guinea juga telah meminta vaksin Ebola kepada World Healt Organization (WHO). Mereka mengatakan bahwa vaksin barunya bekerja dengan baik beberapa tahun ini.
(RAG)