Channel9.id-Ukraina. Ukraina harus mampu bertahan dari serangan Rusia selama tujuh atau 10 hari kedepan hanya demi menggagalkan segala klaim kemenangan Rusia, ujar seorang pejabat senior, Rabu (9/3/2022). Disaat yang sama, lebih dari 2 juta pengungsi pergi melarikan diri dari kota-kota yang diserang Rusia.
Vadym Denysenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, menyebutkan kalau Rusia sedang gencar-gencarnya untuk mendapatkan segetir rasa kemenangan, dan mengutip kalau kota Mariupol atau ibu kota Kyiv akan menjadi target serangan Rusia.
“Mereka ingin setidaknya merasakan semacam kemenangan sebelum akhirnya terpaksa untuk mengikuti negosiasi akhir,” tulis Denysenko di Facebook.
“Maka dari itu, tugas kita saat ini adalah bertahan untuk 7 sampai 10 hari kedepan,” lanjutnya.
Dalam negosiasi sebelumnya, Rusia mengatakan kalau mereka akan memberikan koridor kemanusiaan pada hari Rabu untuk orang-orang yang meninggalkan kota Kyiv dan empat kota Ukraina lainnya. Satu-satunya koridor yang beroperasi adalah di kota Sumy, yang akan buka pada Kamis nanti.
Sekitar 5,000 orang pergi keluar kota dengan bus pada hari Selasa setelah Rusia dan Ukraina sepakat mengenai koridor tersebut, tutur pemimpin pemerintah daerah Sumy, Dmytro Zhyvytskyy.
Sekitar 1,000 mobil dilaporkan juga telah pergi menuju kota Poltava, ujarnya. Ia juga menambahkan kalau koridor itu akan terus buka sampai Rabu minggu depan.
Di lain waktu, Zhyvytskyy mengatakan kalau daerah perumahan Sumy sempat dibombardir semalaman, dan satu bom menyebabkan 22 warga sipil meninggal. Ia mengatakan insiden itu sebagai “pembunuhan masal”.
Rusia membantah kalau mereka menargetkan warga Sipil, dan Reuters tidak dapat memverifikasi insiden di Sumy tersebut.
(RAG)