Hot Topic

30 Tewas Akibat Topan Lekima di China

Channel9.id-Jakarta. Sedikitnya 30 orang tewas dan satu juta orang terpaksa mengungsi akibat angina topan yang melanda China. Pejabat berwenang menyebutkan, korban tewas disebabkan tanah lonsor. Sementara 18 orang lainnya dinyatakan hilang.

Lekima menyerang Wenling, kota diantara Taiwan dan Shanghai, Cina, pada Sabtu (10/8) dinihari.

Media setempat menyebutkan, tanah longsor yang fatal terjadi di Wenzhou, lokasi terdekat dengan badai. Longsor terjadi setelah sebuah danau buatan atau bendungan alami runtuh.

Saat ini, badai Lekima perlahan-lahan bergerak kearah provinsi Zheijiang, dan diperkirakan akan menyerang Shanghai, kota dengan populasi lebih dari 20 juta orang.

Petugas berjibaku menyelamatkan pengendara yang terjebak banjir dan mencari korban selamat yang terjebak diantara puing bangunan yang rusak. Sejumlah pohon tumbang dan aliran listrik mati di sejumlah wilayah.

Pihak berwenang telah membatalkan lebih dari 1.000 jadwal penerbangan dan kereta api sebagai persiapan menghadapi badai Lekima. Shanghai Disneyland juga dikabarkan tutup.

Badai diharapkan akan semakin melemah sebelum mencapai kota, namun akan tetap berisiko menimbulkan banjir parah.  

“Saat ini, wilayah berbahaya berada di zona integrasi desa-kota, “ujar Fu Songliang, kepala Pemadam Kebakaran kota Ningho, Minggu (11/8).

“Ini adalah dataran rendah. Ketika banjir dari arah pegunungan bertemu dan turun, area ini bisa terdampak sangat serius,” ujarnya kepada Reuters.

Shanghai telah mengevakuai sedikitnya 250.00 jiwa, sementara di provinsi Zheijiang sekitar 800.000 jiwa juga telah diungsikan.

Perkiraan terdapat sekitar 2,7 juta rumah di wilayah tersebut mengalami pemadaman listrik karena angin kencang, demikian dilaporkan media pemerintah China.

Menurut media setempat Xinhua, ini merupakan badai ke sembilan di tahun 2019, namun menjadi badai terkuat yang terjadi.

Peramal cuaca China mengatakan badai memiliki kecepatan 187 kilometer per jam (116mph) saat turun, lalu kemudian 15 kilometer per jam saat bergerak ke utara.

Badai sebelumnya melewati Taiwan, dan menyebabkan beberapa orang terluka dan beberapa rumah rusak.

Badai yang datang hanya sehari setelah gempa 6 magnitudo, para ahli memperingatkan bahwa kombinasi gempa dan hujan deras dapat meningkatkan risiko tanah longsor.

Lebih jauh kearah utara, Badai Krosa menyebabkan hujan lebat di Pulau Nothern Mariana dan Guam. Badai bergerak kea rah utara-barat dan dapat menghantam Jepang beberapa pekan kedepan, ujar peramal cuaca itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

64  +    =  66