Channel9.id-Jakarta. Polisi Israel dilaporkan bentrok dengan warga sipil Palestina di dalam Masjidil Al-Aqsa pada Rabu lalu, setelah beberapa jam sebelumnya mereka telah menangkap lebih dari 350 orang dalam di dalam kompleks Masjidil Al Aqsa, Kamis (5/4).
Bentrokan yang terjadi pada bulan Ramadan dan hari Paskah kaum Yahudi telah memicu kedua kubu saling meluncurkan roket, yang mengkhawatirkan bahwa konflik ini akan terus berlangsung lama.
Dalam bentrokan kedua yang terjadi pada tengah malam ini, aparat Israel meringsek masuk ke Masjidil Al Aqsa dan menahan beberapa jemaah menggunakan granat kejut dan juga menembakkan peluru karet, ujar staff pengurus tanah kompleks Masjidil Al Aqsa yang merupakan otoritas dari Yordania, Waqf.
Agresi aparat Israel ini tentu mendapatkan perlawanan balik dari warga Palestina yang melemparkan segala barang yang mereka bisa temui. Palang Merah Palestina menyebutkan ada enam orang yang mengalami luka-luka.
Dalam pernyataan resminya, aparat kepolisian Israel mengatakan para pemuda Palestina membawa batu dan petasan ke dalam masjid dan berusaha membarikade diri mereka di dalam. Namun, pernyataan berbeda dilontarkan pihak Waqf yang mengatakan aparat kepolisian sudah meringsek masuk sebelum ibadah selesai.
Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan: “Penggerebekan Israel ke dalam Masjid Al Aqsa, penyerangan ke para jemaah di masjid, adalah sebuah penghinaan terhadap usaha Amerika Serikat baru-baru ini yang berusaha menciptakan situasi yang tenang dan damai selama bulan Ramadan,” ujarnya.
Baca juga: Israel Serang Jemaah di Masjid Al-Aqsa, Tujuh Alami Luka
Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyuarakan rasa kekhawatirannya terhadap kekerasan yang terjadi di Masjidil Al Aqsa dan menegaskan kepada Israel betapa pentingnya menjaga situasi yang damai.
(RAG)
