Channel9.id-Jakarta. Nyaris setiap dapur menyediakan garam. Bumbu ini selalu diandalkan untuk menambah dan menegaskan cita rasa masakan. Tanpa digarami, masakan terasa hambar dan tentu tak nikmat.
Sebagaimana telah diketahui, garam memang bermanfaat bagi tubuh. Ia kaya akan sodium yaitu mineral yang membantu mengatur cairan tubuh dan mempertahankan transmisi saraf dan kontraksi otot. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, garam bisa membahayakan kesehatan.
Belum lagi ada studi yang menunjukkan bahwa garam bisa membikin seseorang kecanduan. Hal ini terjadi karena otak merespons sodium sama dengan zat adiktif seperti nikotin, yang membikin kecanduan.
Baca juga : Bermanfaat Untuk Wajah, Ini Trik Menggunakan Garam Sebagai Skin Care
Maka dari itu, sebaiknya batasi asupan garam, paling tidak, 5 gram atau satu sendok teh per hari. Jika tak dibatasi, berikut ini risiko yang bisa terjadi.
1. Fungsi ginjal terganggu
Salah satu fungsi ginjal ialah menyeimbangkan kadar cairan tubuh, dengan memberi isyarat kepada ginjal kapan harus menahan dan membuang air.
Namun, mengonsumsi garam secara berlebihan mengganggu proses tersebut. Ginjal akan mengurangi pengeluaran air melalui urin, sehingga bisa menyebabkan peningkatan volume darah akibat retensi air. Efeknya muncul edema, yang ditandai dengan pembengkakan di tangan, lengan, pergelangan kaki, dan kaki.
2. Fungsi otak menurun
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa orang dewas yang mengonsumsi banyak garam berisiko lebih tinggi terkena enyakit jantung. Selain itu, studi lain memperkuat bahwa mengonsumsi terlalu banyak garam dan tak berolahraga, berisiko lebih besar mengalami penurunan kognitif atau fungsi otak.
3. Risiko tekanan darah naik hingga stroke meningkat
Tekanan darah juga bisa meningkat bila mengonsumsi garam berlebihan. Sebab semakin tinggi natrium dalam darah, maka semakin tinggi volume darahmu. Kenaikan volume darah tersebut ternyata bisa meningkatkan tekanan darah. Selain itu, konsumsi natrium dalam jangka panjang juga bisa merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Bahkan berisiko juga menyebabkan kondisi serius, seperti stroke dan gagal jantung.
Selain itu, kemungkinan untuk terkena demensia vaskular pun meningkat. Adapun demensia ialah hilangnya fungsi otak yang mempengaruhi ingatan, pemikiran, bahasa, penilaian, dan perilaku. Demensia vaskular bisa disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat di otak.
Kendati tekanan darah memang meningkat secara alami seiring bertambahnya usia, salah satu cara untuk mengurangi risikonya yaitu dengan mengurangi asupan garam (American Heart Association).
4. Percepat pengeroposan tulang
Pengeluaran kalsium berlebihan lewat urin meningkatkan risiko penipisan tulang. Sejumlah studi menunjukkan bahwa garam bisa membikin tulang kehilangan kalsium dan tulang lebih lemah. Dalam jangka panjang, kondisi ini meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
5. Maag dan kanker perut
Menurut International Journal of Epidemiology, kematian akibat kanker perut pada pria dan perempuan erat kaitannya dengan konsumsi garam berlebih. Selain itu, asupan garam yang tinggi juga berkaitan dengan sakit maag. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait korelasi garam dengan kanker perut dan maag.
(LH)