Channel9.id-Jakarta. Kamu mungkin tak sempat atau malas menyiapkan menu untuk buka puasa atau takjil. Lantas kamu membelinya, entah itu di warung, minimarket, atau di mana pun. Salah satu menu yang mungkin kamu idamkan sebagai menu buka puasa adalah buah-buahan.
Sering kali, buah-buahan dijajakkan dalam kondisi yang sudah siap makan, bahkan dalam potongan yang cukup untuk mulut. Penyajian seperti ini tentu memungkinkanmu hemat waktu. Sebab kamu tak perlu mengupas, membersihkan, hingga memotong buah.
Penyajian buah seperti itu memang praktis. Namun, kualitas buah-buahan yang sudah dipotong ternyata tak lebih baik dari yang belum dipotong. Kenapa? Coba simak penjelasan berikut ini.
Tak lagi segar
Sel buah-buahan bisa rusak setelah pemotongan. Dampaknya, warna buah akan berubah, demikian pula tekstur dan rasanya. Perubahan ini bisa terjadi karena air pada buah yang sudah dipotong bisa menguap. Berbagai dampak ini akan mengurangi umur simpan buah.
Gizinya berkurang
Kandungan gizi buah akan berkurang karena buah kehilangan kandungan air setelah pemotongan. Nah, kondisi ini mengganggu keseimbangan asam pada beberapa buah-buahan. Selain itu, vitamin dan mineral yang tak tahan panas akan menguap setelah proses pemotongan, seperti vitamin C.
Terkontaminasi
Buah yang sudah dipotong berpotensi menjadi habitat mikroorganisme, lo. Ini karena proses pemotongan buah belum tentu higienis, mulai dari penggunaan pisau, kontak tangan dengan buah, hingga wadah buah. Adapun mikroorganisme ini akan mengubah warna, rasa, dan tekstur buah.
Itu dia beberapa risiko kalau kamu beli buah yang sudah dipotong. Kamu disarankan untuk membersihkan hingga menyajikan buah-buahan sendiri. Kamu juga harus ingat, buah yang sudah dikupas sebaiknya segera dikonsumsi.
Ini tentu harus kamu perhatikan. Tubuhmu harus sehat dan bugar di sepanjang Ramadan ini supaya kamu kuat berpuasa.
Baca juga: Daftar Buah yang Sebaiknya Tidak Dijus