Channel9.id-Jakarta. Baru-baru ini, menu bertema BTS di McDOnald’s Indonesia diserbu banyak pelanggan, terutama dari kalangan fandom grup idol ini—Army. Di antara mereka, ada saja yang hanya mengincar menu BTS karena kemasannya unik. Namun, terlepas dari keunikan kemasannya, tetap saja menu yang disajikan adalah junk food yang tak sehat, seperti ayam nugget, kentang goreng, dan soda.
Tak heran makanan itu disebut junk food, karena makanan jenis ini minim gizi. Bahkan, makanan ini selalu dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti obesitas, kolesterol tinggi, hipertensi, dan penyakit jantung.
Perlu Kamu ketahui, junk food ini tinggi akan gula, garam, lemak, dan minyak—yang mana kombinasinya membikin makanan terasa nikmat. Saraf lidah akan mengirim sinyal ke otak untuk memproduksi hormon bahagia dopamin. Otak akan mengingat rasa dan sensasi ini, pun mengartikan makan junk food sebagai pengalaman menyenangkan.
Efek menyenangkan itu membuat tubuh mengidam secara otomatis, sehingga Kamu ingin mengulangi makan lagi. Semakin banyak dan semakin terbiasa Kamu makan junk food, efek ketagihan jadi semakin kuat lantaran kadar dopamin yang menumpuk dalam tubuh akan mengganggu fungsi otak.
Dilansir dari Huffington Post, junk food sering melibatkan bahan-bahan makanan yang bisa “hilang” dalam sekejap. Contohnya saus atau lelehan keju mozarela yang cepat meleleh di lidah. Saat lidah mendeteksi tak ada lagi makanan dalam mulut, saraf lidah akan memberi sinyal ke otak bahwa Kamu kurang makan.
Dengan begitu, otak mengira Kamu kekurangan kalori sehingga hormon lapar ghrelin diproduksi untuk mencegah rasa lapar. Dampaknya, Kamu jadi makan berlebihan saat makan junk food.
Bukan cuma bikin ketagihan, menurut penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition, individu sehat yang makan junk food selama lima hari berturut-turut akan mengalami penurunan fungsi kognitif otak. Adapun tandanya yaitu menurunnya konsentrasi, lamban berpikir, ingatan buruk, dan mood berubah drastis.
Dopamin dalam dosis tinggi setelah makan junk food akan menghambat kerja hippocampus dan memicu peradangan. Hippocampus sendiri ialah tempat pembentukan dan penyimpanan memori jangka panjang.
Tak hanya itu, makanan tinggi gula dan lemak akan menurunkan kemampuan orak untuk belajar dan mengingat, serta mengganggu aktivitas bagian otak yang membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan mencegah kerusakan sel otak.
(LH)