Channel9.id-Jakarta. Belakangan ini, digitalisasi aksara daerah kian digemborkan guna melestarikan budaya nusantara. Setelah aksara Jawa, kini giliran aksara Bali yang didorong untuk digitalisasi dan bisa diakses di perangkat mobile.
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Udayana. Langkah ini merupakan salah satu cara digitalisasi aksara untuk melestarikan aksara Bali.
“Dalam rangka mendigitalisasikan aksara Bali agar dapat dipergunakan di internet dan perangkat teknologi lainnya, maka Pandi berkomitmen bersama-sama dengan pihak Universitas Udayana agar aksara Bali dapat dilestarikan melalui internet,” tutur Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo melalui keterangannya, Jumat (23/10).
Baca juga : Indonesia Membutuhkan Jutaan Talenta Digital
Memang, Pandi berencana akan melakukan digitalisasi ratusan aksara daerah di Indonesia. Adapun tujuan guna melestarikan budaya lokal dan mencegahnya dari kepunahan.
Yudho mengatakan, nantinya seluruh kegiatan digitalisasi yang dilakukan Pandi akan rajut dalam satu program bertajuk ‘Merajut Nusantara Melalui Digitalisasi Aksara’.
“Diharapkan dengan adanya program tersebut, masyarakat saat ini dapat mengenal kembali aksara daerahnya masing-masing, sehingga bisa dipergunakan dan dilestarikan oleh generasi-generasi berikutnya,” ujar Yudho.
Rektor Universitas Udayana Anak Agung Raka Sudewi berharap, kolaborasi dengan Pandin bisa memperkenalkan kembali aksara daerah yang mulai terkikis oleh aksara latin.
“Menyambut baik upaya yang dilakukan Pandi dalam rangka mendaftarkan aksara daerah ke lembaga internet dunia (Unicode/ICANN) agar bisa dipergunakan di internet. Kurangnya literasi terkait aksara saat ini membuat masyarakat jarang mempergunakan aksara daerah dalam kehidupan sehari-hari,” kata Anak Agung.
Untuk diketahui, upaya tersebut memberdayakan unicode. Unicode merupakan standar dalam dunia komputer untuk pengkodean (encoding) karakter tertulis dan teks, yang mencakup hampir semua sistem penulisan yang ada di dunia. Dengan unicode, pertukaran data teks bisa terjadi secara universal dan konsisten.
Dengan digitalisasi aksara ini, nantinya seluruh aksara Nusantara bisa diakses masyarakat lewat perangkat, seperti smartphone, komputer, laptop, layaknya aksara latin pada umumnya.
(LH)