Nasional

Dianggap Gila, Syekh Ali Jaber: Pelaku Orang Terlatih!

Channel9.id-Jakarta. Pendakwah Syekh Ali Jaber tidak terima pelaku dianggap gila. Dia menyebutkan pelaku yang berusaha menikamnya saat mengisi acara di salah satu masjid di Kota Bandarlamping, Provinsi Lampung merupakan orang yang terlatih.

“Reaksi pelaku saat berhadapan dengan saya dia coba tusuk kemudian karena gagal menusuk di bagian yang dinginkan, pisau yang menancap di tangan ini coba ditariknya dengan kekuatan dan keberanian namun patah saat ada gerakan memutar dari saya. Melihat itu mohon maaf ini bukan seperti orang gila dia sangat berani bahkan terlatih,”tuturnya, Senin (14/9) seperti dilansir Antara.

Baca juga: Fakta-fakta Saat Pendakwah Syekh Ali Jaber Ditusuk

Syekh Ali mengatakan karena yang bersangkutan terlatih, pasti ada dalang atau orang dibelakangnya yang menyuruh.

“Wallahuallam Bisawab (hanya Allah Yang Maha Tahu). Saya harap hukum dapat berjalan dan serta aparat keamanan dapat berlaku amanah, dan jujur karena kepercayaan kami kepada mereka sangat besar,” kata dia.

Ulama ini mengatakan bahwa semua ini dilakukan bukan demi kepentingan pribadinya, tapi untuk para ulama agar ke depan mereka tidak menjadi sasaran orang yang ingin menghabiskan Agama Islam dengan mengincar para kiai.

Sebelumnya, Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pria pada Minggu, 13 September 2020 kemarin. Saat itu, Syekh Ali Jaber mengisi ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung. Pelaku langsung dibekuk orang-orang di lokasi kejadi.

Polisi pun menahan pelaku dan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku. Polisi menyebut, pemeriksaan awal telah dilakukan kemarin. Kepada polisi, pelaku AA mengaku menusuk Syekh Ali Jaber karena merasa dihantui.

“Iya secara logika masih apa…karena dia berawal dari halusinasi visual, kalau bahasanya dia di BAP (Berita Acara Pemeriksaan -red) itu dihantui oleh Syekh Ali Jaber. Sebelumnya pernah ditemui setahun yang lalu, sering lihat di TV, live,” ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arstad saat dihubungi, Minggu (13/09).

“Tim penyidik berkeinginan untuk meminta keterangan dari pada saksi ahli, dalam hal ini mungkin rumah sakit jiwa di Provinsi Lampung di daerah Pesawaran,” tandasnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =