Channel9.id – Jakarta. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut para pengecer kerap kali melakukan penyelewengan dalam penyaluran LPG 3 kilogram. Ia mengatakan pengecer sering melakukan tindakan penimbunan sehingga membutuhkan perhatian dan antisipasi.
“Yang perlu kita antisipasi adalah permainan di bawah, penyelewengan baik itu LPG subsidi maupun BBM subsidi yang menahan stok sehingga harga di pasar meningkat,” ucap Nicke dalam rapat pengendalian inflasi tahun 2023 pada Senin (04/09/2023).
Ia juga menyebut pemerintah telah menerbitkan aturan terkait kuota penjualan. Nicke menjelaskan, mulanya, LPG didistribusi sebanyak 50 persen oleh pangkalan dan 50 persen oleh pengecer. Namun, dalam aturan baru, diatur penjualan 80 persen oleh pangkalan dan 20 persen melalui pengecer.
“Artinya 80 persen harga LPG subsidi ini dikendalikan dengan harga eceran tertinggi yang diatur oleh Pemda. Ini yang terus kami pastikan agar pelaksanaannya berjalan lancar dan 20 persen betul-betul bisa kita kendalikan harganya,” tutur Nicke.
Lebih lanjut, ia juga memprediksi peningkatan permintaan energi buntut pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
“Dengan recovery ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang membaik salah satu dampaknya adalah BBM subsidi dan LPG Subsidi ini demandnya merangkak naik,” ungkapnya.
Nicke menyampaikan angka prediksi melebihi kuota 16 juta kiloliter menuju angka 18 juta kiloliter. Sedangkan kuota LPG 3 kilogram meningkat menembus 8,28 metrik ton.
“Sehingga tahun ini kita prediksi untuk solar akan melebihi kuota dari 16 juta KL atau 16 miliar liter, ini akan menjadi 18, ada 2 juta KL yang akan meningkat. Demikian juga LPG dari 8 juta MT menjadi 8,28,” ucapnya.
Baca juga: Siap-Siap! Tahun Depan Hanya Masyarakat Tertentu yang Bisa Beli LPG 3 Kg, Begini Ketentuannya
Baca juga: Pertamina Merugi Rp11,33 T, CBS Minta Jokowi dan Erick Thohir Copot Nicke Widyawati
HT
