Channel9.id-Jakarta. Di era digital ini, segala kebutuhan manusia bisa dipenuhi hanya melalui ponsel genggam dan internet. Bahkan bekerja pun bisa dilakukan dari rumah atau work from home (WFH).
Kehadiran teknologi yang canggih di era digital ini bahkan bisa membantu di pandemi Covid-19, di mana sebagian orang terpaksa beraktivitas dari rumah. Ini bertujuan menekan angka penularan penyakit itu.
Kendati begitu, kemudahan teknologi dan aktivitas di rumah membuat seseorang cenderung terlalu lama berdiam d rumah. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berisiko bagi kesehatan. Berikut ini risiko yang muncul bila terlalu lama di rumah.
1. Sulit tidur
Paparan cahaya penting untuk jam biologis tubuh atau ritme sirkadian. Ritme sirkadian merespons rangsangan di lingkungan, sebagian besar berupa terang dan gelap, dilansir dari Bustle.
Di siang hari, sinyal dikirim dari otak ke bagian lain tubuh yang memungkinkan utnuk tetap waspada dan terjaga. Sementara, di malam hari, otak melepaskan melatonin, yang membantu tidur.
Cobalah berjalan-jalan mencari udara segar dan sinar matahari di siang hari. Cara ini bisa meningkatkan waktu paparan sinar matahari dan bisa meringankan masalah tidur.
2. Imunitas menurun
Untuk memproduksi vitamin D–nutrisi utama dalam membangun imunitas yang kuat, tubuh membutuhkan sinar matahari yang cukup. Jika terlalu banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan, ada kemungkinan bisa kekurangan vitamin D.
Baca juga : Khasiat Cabai Untuk Kesehatan
3. Nyeri sendi
Terlalu lama berdiam diri di rumah bisa menyebabkan kamu mengalami nyeri sendi. Dilansir WebMD, sejumlah peneliti mendapati adanya hubungan antara rendahnya kadar vitamin D dan nyeri kronis dan umum yang tidak merespons pengobatan.
Selain kurang vitamin D, nyeri sendi bisa juga terjadi karena kurang bergerak saat di rumah.
4. Masalah mood
Sepanjang hari di dalam rumah membuat seseorang cenderung tidak aktif dan kurang bersosialisasi. Hal ini berdampak negatif pada suasana hati atau mood.
Selain itu, seseorang membutuhkan sinar matahari guna meningkatkan kadar serotonin–neurotransmiter yang meningkatkan suasana hati. Rendahnya kadar serotonin kerap dikaitkan dengan perubahan mood dan depresi. Maka dari itu, untuk menghindarinya, disarankan untuk pergi ke luar ruangan agar kadar serotonin meningkat.
Untuk menjaga kesehatan, setidaknya sempatkan untuk keluar rumah setiap hari. Paling tidak, cukup untuk sekadar menghirup udara segar dan menikmati sinar matahari, menimbang saat ini pandemi Covid-19 masih mewabah.
(LH)