Channel9.id, Jakarta – Iran secara tegas menolak upaya perundingan gencatan senjata dengan Israel di tengah eskalasi konflik militer yang terus memanas. Mengutip laporan Reuters, sikap tersebut disampaikan oleh seorang pejabat komunikasi pemerintah Iran yang tidak disebutkan namanya.
Pejabat tersebut menyatakan bahwa Teheran tidak akan bersedia melakukan negosiasi selama serangan terhadap wilayahnya masih berlangsung.
“Iran tidak akan membahas gencatan senjata selagi mereka masih diserang,” ujarnya kepada Reuters, dikutip Senin (16/6/2025).
Penolakan ini, lanjutnya, telah disampaikan secara langsung kepada para mediator dari Qatar dan Oman. Kedua negara tersebut diketahui sedang berperan sebagai penengah untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Israel.
Menurut sumber yang sama, negosiasi baru akan menjadi opsi setelah Iran menuntaskan respons militernya atas serangan awal yang dilancarkan Israel ke Teheran.
“Iran telah memberi tahu mediator dari Qatar dan Oman bahwa mereka hanya akan bersedia melakukan negosiasi serius setelah menyelesaikan serangan balasan atas agresi militer Israel,” imbuhnya.
Konflik terbaru antara kedua negara dipicu oleh serangan udara Israel pada Jumat dini hari (13/6/2025) yang menghantam beberapa fasilitas strategis Iran, termasuk situs nuklir dan instalasi militer. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 104 warga Iran, termasuk sejumlah petinggi militer Garda Revolusi (IRGC) serta sembilan ilmuwan nuklir, dan melukai hampir 380 orang lainnya.
Sebagai pembalasan, Iran meluncurkan rudal balistik yang menargetkan berbagai wilayah di Israel. Serangan balasan ini dilaporkan menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan ratusan lainnya luka-luka.
Menanggapi perkembangan situasi, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan bahwa operasi militer terhadap Israel akan terus berlanjut dan bahkan akan ditingkatkan.
“Operasi True Promise III dan lanjutan dari operasi-operasi lainnya akan berlangsung lebih hebat, lebih presisi, dan lebih menghancurkan dibandingkan sebelumnya,” bunyi pernyataan resmi IRGC.
IRGC juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang mendukung Israel akan turut menjadi sasaran dalam operasi yang mereka sebut sebagai bagian dari misi “menghancurkan total rezim Zionis.”
Penolakan Iran terhadap perundingan gencatan senjata memicu kekhawatiran komunitas internasional akan meluasnya konflik bersenjata di kawasan Timur Tengah. Negara-negara seperti Qatar dan Oman terus mendorong mediasi, namun hingga kini belum ada sinyal positif dari kedua pihak untuk meredakan ketegangan.