Nasional

Kemendagri Dorong Konsep Perencanaan Kota Tangguh Bencana Pandemi

Channel9.id-Jakarta. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong konsep perencanaan kota tangguh bencana pandemi. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Muhammad Hudori dalam Rakornas IAP (Ikatan Ahli Perencana) dengan tema “Penataan Ruang Pasca 2020: Penguatan Peran Profesi Perencana” secara virtual, pada Sabtu (19/12/20).

“Pesan saya kepada teman-teman IAP, yang pertama saya menyoroti diperlukan konsep perencanaan kota tangguh bencana pandemi, ini metodologi baru lagi, ini juga PR teman-teman IAP, tentu saja ke depan harus dikembangkan soal ini,” kata Hudori.

Hudori mengatakan, tak ada yang menyangka bahwa dunia akan dilanda pandemi di penghujung Tahun 2019 yang dirasakan hingga saat ini. Covid-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi secara global oleh WHO, dan bencana non-alam oleh Pemerintah, telah mengubah berbagai tatanan kehidupan manusia. Untuk itu, kata Hudori, perlu langkah strategis dalam menghadapi situasi tak terprediksi ini.

“Perlu ada skenario pengalihan fungsi ruang sesuai kebutuhan mendesak dalam masa darurat,” ujarnya.

Tata ruang di masa pandemi, sambung Hudori, perlu direncanakan untuk menghadapi situasi tak terprediksi seperti semasa sekarang.

“Diperlukan dorongan IAP melalui pendampingan dalam pelaksanaan integrasi dokumen perencanaan spasial dan a-spasial. Selain itu, perlu perencanaan ruang yang komprehensif dalam pengembangan food estate untuk peningkatan ketahanan pangan nasional yang terintegrasi seperti ada di Kalteng, Sumut, dan Merauke,” tandasnya.

Baca juga: Menteri PPN: Pembangunan Kota Cerdas Akan Membantu Pemulihan Ekonomi 

Ditambahkannya, konsep tata ruang di masa pandemi membutuhkan hadirnya smart city yang dapat mengimplementasikan berbagai layanan berbasis digital.

“Diperlukan pengembangan smart city dalam rangka implementasi transformasi digital, misalnya melalui e-governance, e-commerce, e-health, dan lainnya, kemudian untuk mendorong kemudahan investasi diperlukan percepatan penyusunan RDTR dan RTRW berbasis elektronik,” imbuhnya.

Terakhir, Hudori mengatakan, inovasi dan terobosan juga memiliki peran penting dalam membuat perencanaan tata ruang ke depan.

“Saya sampaikan ini konteks pemikiran kita ke depan, supaya kita berpikir tidak hanya seperti dulu, memang harus diubah, pendekatan perencanaan ke depan itu tidak harus manual lagi, tapi harus ada terobosan baru,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  82  =  83