Hot Topic Nasional

Luhut Tuding Tom Lembong Bohong soal Harga Nikel Anjlok: Intelektualitas Anda Diragukan

Channel9.id – Jakarta. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyerang balik Co-Captain 2 Timnas AMIN Thomas Lembong alias Tom Lembong soal anjloknya harga nikel.

Luhut menuduh Thomas berbohong atas pernyataan bahwa harga nikel anjlok akibat gencarnya pembangunan smelter di Indonesia, yang termasuk program hilirisasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Atas hal ini, Luhut mengaku meragukan intelektualitas Tom Lembong.

“Bagaimana Anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang Anda dukung? Saya sedih lihat Anda. Artinya intelektual Anda menurut saya jadi saya ragukan,” ujar Luhut kepada Tom dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Rabu (24/1/2024).

“Oke, Anda intelektual. Tapi karakter Anda menurut saya enggak bagus,” sambungnya.

Luhut mengatakan Tom Lembong harus melihat data jangka panjang soal siklus komoditas, misal sepuluh tahun terakhir. Menurutnya, wajar jika suatu komoditas mengalami harga yang naik turun.

Ia menyebut siklus dari komoditas naik dan turun, mulai dari batu bara, nikel, hingga emas. Namun, Luhut menyebut harga nikel dunia sekarang menyentuh US$15 ribu, lebih bagus dari periode 2014-2019 yang hanya US$12 ribu.

“Anda perlu melihat data panjang 10 tahun, kan anda pebisnis juga, siklus dari komoditi itu kan naik turun, apakah itu batubara, nikel, timah atau emas, apa saja. Tapi kalau kita lihat selama 10 tahun terakhir ini, harga nikel dunia itu ya 15.000 USD,” ujarnya.

“Jadi saya enggak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statement seperti ini,” imbuh Luhut.

Luhut juga menyoroti bagaimana Tom menyerang program hilirisasi nikel di rezim Jokowi. Tom sebelumnya sempat menyebut negara luar sudah mulai meninggalkan nikel Indonesia untuk menggarap baterai mobil listrik dan beralih ke lithium ferro phosphate (LFP).

Luhut menegaskan apa yang dikatakan eks menteri perdagangan itu tidak benar.

“Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP untuk mobil listriknya. Mereka masih tetap menggunakan nikel based baterai. Jadi, seperti suplai nikel based baterai itu dilakukan oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai,” jelasnya.

Tom sebelumnya menyebut harga nikel global sudah turun sekitar 30 persen dalam 12 bulan terakhir. Ia kemudian memprediksi stok nikel di dunia mengalami surplus yang terbesar sepanjang sejarah.

Penurunan ini dinilainya akibat pasokan global “kebanjiran” nikel dari Indonesia.

“Jadi dengan begitu gencarnya dibangun smelter di Indonesia, kita membanjiri dunia dengan nikel. Harga jatuh, terjadi kondisi oversupply,” ujar pria yang akrab disapa Tom itu dalam video yang diunggah kanal YouTube Total Politik, dikutip Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Balasan Anies Soal Gibran Tuding Tom Lembong Beri Contekan: Ada yang Kangen

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  87  =  89