Channel9.id-Prancis. Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memicu perdebatan setelah mengungkapkan rencananya untuk “membuat kesal” warga yang belum divaksin dengan membatasi ketat aktivitas sehari-harinya, Rabu (5/1/2022).
“Saya tak ingin membuat kesal warga Prancis. Tapi untuk orang-orang yang belum divaksin, saya ingin sekali membuat mereka kesal. Dan kami akan terus melakukan ini. Ini rencana kami,” ujarnya saat diwawancara Le Parisien pada Selasa lalu.
Baca juga: Kejaksaan Prancis Buka Kasus Terorisme Terhadap Tim Reli Dakarnya
Ujaran Macron ini datang setelah parlemen Prancis memperdebatkan RUU, yang jika disetujui, akan membuat kartu kesehatan Prancis hanya untuk mereka yang sudah divaksin penuh mulai bulan depan.
Kartu tersebut, yang baru diperkenalkan pada musim panas ini, diperlukan untuk bisa masuk ke tempat-tempat umum seperti cafe, restoran, bioskop, museum, acara konser dan stadion olah raga. Selain itu juga dibutuhkan untuk bisa masuk ke kereta dan pesawat.
“Musuh terbesar demokrasi adalah kebohongan dan kebodohan. Kami ingin memberikan tekanan terhadap mereka yang belum divaksin dengan membatasi pergerakan aktivitas sosial mereka, sebanyak mungkin,” papar Macron.
Prancis telah memvaksinasi hampir 90% populasinya, dan Macron mengatakan kalau “Hanya segelintir orang saja yang akan menolak kebijakan ini. Bagaimana cara mengurangi angka kecil ini? Kami menguranginya dengan membuat mereka semakin kesal,” jelasnya.
Ia menambahkan kalau ia tak akan memenjarakan mereka yang tak ingin divaksin atau memaksa mereka.
Namun sebaliknya ia berkata “Kita harus memberitahu mereka: dari tanggal 15 Januari, kalian tak akan bisa pergi ke restoran. Tak akan bisa pergi membeli kopi. Tak akan bisa pergi ke teater. Tak akan bisa pergi ke bioskop,” jelasnya.
Ia menambahkan: “Ketika kebebasan saya mengancam kebebasan orang lain, saya menjadi seseorang yang tak bertanggung jawab. Mereka yang tak bertanggung jawab bukanlah warga kami,” tambahnya.
(RAG)