Channel9.id-Surabaya. Aparat gabungan di Surabaya, Senin pagi menggelar razia gabungan dengan sasaran warga tak gunakan masker di depan kebun binatang Surabaya. Pada razia ini, petugas mendapati seorang oknum polisi yang tak mengenakan masker dan langsung diciduk.
Sayangnya, oknum polisi yang terjaring razia tersebut justru marah-marah kepada aparat gabungan yang langsung membawanya ke Provos Polrestabes Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan.
Insiden ini bermula saat polisi memeriksa angkutan umum di Jalan Darmo Surabaya. Dalam pemeriksaan itu, petugas mendapati seorang penumpang tidak menggunakan masker. Petugas pun meminta yang bersangkutan turun.
Baca juga : Polda Metro Jaya Gelar Rapat Koordinasi Bahas Pengamanan PSBB
Namun, oknum tersebut menolak. Dia mengaku bisa membeli masker sendiri. Karenanya, petugas memaksa yang bersangkutan turun. Saat itulah ketegangan terjadi, pria berambut cepak itu mengaku sebagai polisi dan menolak disanksi.
“Saya anggota. Saya polisi. Pangkat saya Aiptu. Saya tidak mau diberi masker. Saya bisa beli sendiri,” teriaknya.
Sejumlah petugas sempat kewalahan, hingga akhirnya Wakapolsek Wonokromo AKP Arif S, datang. Saat itulah, oknum polisi mau menunjukkan kartu identitas. Saat itu juga oknum polisi tersebut dibawa mobil patroli menuju Polrestabes Surabaya.
“Pas razia, ada penumpang angkot tidak bermasker. Karena melawan, dia kami turunkan. Dia mengaku anggota polisi berdinas di Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Sekarang kita bawa ke Provos Polrestabes Surabaya,” katanya.
Diketahui, hari ini petugas gabungan Satpol PP dan TNI-Polri menggelar razua masker di sejumlah titik di Kota Surabaya. Razia ini digelas sebagai upaya penanganan Covid-19. Warga yang terjaring razia langsung disanksi di tempat. Sanksi tersebut berupa push up dan penyitaan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Pelaku pelanggaran cukup banyak. Di depan KBS misalnya, belasan warga terjaring razia karena tidak memakai masker.