Channel9.id-Palestina. Rekonstruksi pembangunan ulang di Jalur Gaza setelah peperangan 11 hari antara Israel dengan Hamas pada bulan lalu terhambat dikarenakan masih adanya orang-orang Israel yang disandera oleh kelompok Hamas, lapor Reuters pada hari Senin (28/6/2021).
Pemerintah Gaza mencatat ada 2,200 rumah yang hancur rata dengan tanah dan 37,000 lainnya yang rusak dikarenakan serangan udara Israel yang diluncurkan selama 11 haru pada bulan lalu. Membangun kembali rumah tinggal para warga Palestina di Jalur Gaza diestimasikan akan memakan dana sebesar 500 juta dolar, ungkap pemerintah Gaza.
Baca juga: Pejabat Hamas Berharap Gencatan Senjata Bisa Tercapai
Mesir dan Qatar, dua negara yang membantu proses gencatan senjata antara israel dan Palestina, sudah berjanji akan mendonasikan masing-masing 500 juta dolar untuk pembangunan ulang di Jalur Gaza.
Pemerintah Israel mengungkapkan kalau proses pembangunan ulang itu baru boleh dilaksanakan setelah Hamas mau mengembalikan prajuritnya yang ditawan oleh Hamas pada perang di tahun 2014 lalu dan juga dua warga sipil.
“Rekonstruksi pembangunan ulang itu harus dibayar dengan progress keberlanjutan warga kami yang hilang,” ujar pejabat senior Israel kepada Reuters tanpa menjelaskan apa maksud progres keberlanjutan tersebut.
Hamas, yang tidak memberikan informasi mengenai kondisi empat warga Israel tersebut mengatakan kalau pertukaran tersebut tidak sepadan. Mereka ingin Israel juga memberikan warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel. Perdana Menteri Israel Naftali Bennet sudah lama menentang pembebasan warga Palestina yang di penjara oleh Israel.
(RAG)