Channel9.id-Cina. Ribuan robot siap untuk mengirim paket-paket barang perusahaan raksasa Cina – Alibaba, Meituan dan JD.com – dalam beberapa tahun kedepan dikarenakan pandemi ini memaksa layanan pengiriman mereka untuk berevolusi, Selasa (28/9/2021).
Perusahan-perusahaan tersebut dikabarkan akan mengoperasikan 2,000 robot pada tahun 2022, meningkat lebih dari empat kali daripada saat ini, ungkap para eksekutif perusahaan tersebut. Kenaikan itu juga dikuatkan dengan menurunnya harga pembuatan robot.
Baca juga: Perusahaan Raksasa Cina Luncurkan Ribuan Pasukan Kurir Robot di Tahun 2022
Jutaan kurir manual masih akan mengirim paket dengan bayaran perpaketnya sebesar 3 yuan (Rp6,600) di Cina, namun perusahaan-perusahaan besar itu saat ini sedang meneliti penggunaan drone dan mobil kecil otomatis sejak tahun 2013 silam.
Peluncuran robot ini juga diperkuat dengan adanya peraturan Cina yang memerintahkan perusahaan-perusahaan besar itu untuk memberikan jam istirahat yang cukup untuk para kurir disaat melonjaknya permintaan pengiriman paket saat ini.
“Pandemi Covid-19 saat ini sudah menjadi dorongan besar untuk menerapkan pengiriman paket menggunakan robot,” ujar Xia Huaxia, kepala ilmuwan di Meituan.
Perusahaan pengiriman makanan itu sudah menggunakan layanan robot sejak Februari 2020 ketika wabah Covid-19 tengah tinggi di Cina, lebih awal dari yang direncanakan.
JD.com juga meluncurkan rencananya untuk menggunakan robot sebagai kurirnya, ujar Kong Qi, kepala ilmuwan dari unit penggerak otonom raksasa e-commerce itu. Sebelumnya rencana tersebut baru akan diluncurkan pada bulan Juni 2020 di Cina, namun pandemi yang merebak di bulan Februari memaksa mereka untuk memajukan jadwal peluncurannya.
“Kami ingin manusia dan mesin saling bekerja sama bukan mesin menggantikan manusia. Yang kami rubah adalah bagian pekerjaan yang paling membosankan,” ujarnya.
Walaupun begitu, personil kurir non-robot masih jauh melebihi jumlah kurir robot. Pengiriman dengan robot sendiri juga memiliki kekurangannya sendiri seperti tidak bisa menaiki tangga dan hanya bisa mengakses rute-rute tertentu saja dikarenakan masalah kecepatan dan kondisi jalanan yang tak bisa ditebak.
Penggunaan robot ini juga lebih sering digunakan untuk mengirim barang-barang yang tak mudah rusak.
“Keefektifan pengiriman robot di area perkantoran ini masih rendah karena kebanyakan orang lebih sering memesan makanan atau parsel,” ujar Zhang Ji, 25, seorang pegawai kantoran di Beijing.
Namun keuntungan dari pengiriman robot ini adalah biaya yang murah untuk jarak pengiriman yang jauh. Para peneliti dari Universitas Michigan menyebutkan penggunaan secara penuh atau hanya sebagian saja dari pengiriman robot ini dapat memotong biaya sebesar 10-40% di beberapa kota.
(RAG)